Saya ingin mengetahui secara detail koleksi yang ada di museum tersebut, meskipun sudah beberapa kali berkunjung, ujarnya
Demak (ANTARA) - Museum Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, dipadati pengunjung dari berbagai daerah di Tanah Air, meskipun masa libur Lebaran sejumlah umat muslim mulai berakhir.
Nur Hidayat, salah seorang warga Demak, Senin, mengaku masih dalam masa liburan sekolah sehingga dimanfaatkan untuk mengunjungi Museum Masjid Agung Demak.
"Saya ingin mengetahui secara detail koleksi yang ada di museum tersebut, meskipun sudah beberapa kali berkunjung," ujarnya.
Akan tetapi, dia mengaku masih penasaran untuk melihat koleksinya secara menyeluruh, termasuk silsilah Kesultanan Demak.
Santi, pengunjung lainnya dari Kulonprogo mengaku belum masuk kerja sehingga masih ada kesempatan berlibur hingga beberapa hari ke depan.
Untuk itulah, kata dia, dimanfaatkan untuk berkunjung ke Museum Masjid Agung Demak karena belum pernah melihat koleksinya.
Selain berkunjung ke museum, dia juga menyempatkan diri berziarah ke Makam Raden Abdul Fattah yang merupakan Sultan Demak pertama.
Penjaga Museum Masjid Agung Kiswoyo mengakui jumlah pengunjung museum memang meningkat usai Lebaran.
Ia memperkirakan pengunjungnya memang memiliki niat berkunjung karena hingga saat ini sebagian masyarakat masih menikmati masa libur Lebaran.
Sementara pengunjung yang memadati museum sebelum Lebaran, kata dia, merupakan pemudik yang kebetulan melintas dan menyempatkan diri beristirahat sejenak sambil mengunjungi museum.
Berdasarkan pantauan hari ini (10/6), pengunjung museum cukup ramai dan silih berganti masuk ke lokasi museum untuk melihat sejumlah koleksi yang ada.
Para pengunjung bisa mengetahui rekam jejak Wali Songo. Salah satu di antaranya potongan kayu tiang penyangga atau soko guru Masjid Agung Demak.
Museum yang berlokasi tepat di sisi kiri masjid itu, juga memiliki koleksi lain seperti pintu bledek, atap sirap, kentongan, bedug, Alquran, serta silsilah penguasa Kesultanan Demak maupun adipati dan bupati Demak dari masa ke masa.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019