Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan prestasi olahraga Indonesia kembali bangkit dan mampu menjadi negara nomor satu di kawasan Asia Tenggara. "Kita ingin suatu saat di Asia Tenggara, Indonesia betul-betul menjadi juara dan memimpin," kata Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono saat meresmikan Gedung Olahraga serta Stadion Atletik dan Sepakbola di Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa. Menurut Presiden, meski di SEA Games 2007 lalu di Thailad, Indonesia sudah mengalami peningkatan prestasi dibanding SEA Games di Manila, Filipina, tahun 2005, namun prestasi itu masih bisa ditingkatkan lagi. Karena itu, Presiden mengajak semua pihak bekerja keras mempersiapkan diri secara bersama-sama dalam upaya kembali ke tradisi Indonesia sebagai juara dalam pertandingan olahraga khususnya di Asia Tenggara. "Dengan kerja keras, Insya Allah kita bisa mencapai tujuan dan sasaran itu. Jalan menjadi juara tentulah tidak lunak. Tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai tujuan besar dan mulia," katanya. Oleh karena itu, lanjut Presiden, masyarakat harus benar-benar meningkatkan kegiatan untuk membangun prestasi keolahragaan. Dikatakannya, ada dua jalan untuk mebangun prestasi keolahragaan, yaitu dengan pendekatan struktural dan kultural. Melalui pendekatan struktural, kata Presiden, perlu dilakukan pembinaan terus menerus, termasuk pembibitan dan pelatihan yang baik dengan pendanaan yang memadai. Sedangkan secara kultural, menurut Presiden, perlu terus dikembangkan budaya olahraga sedini mungkin, sehingga slogan "memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat" masih relevan digunakan. "Mari kita membangun keolahragaan dengan baik agar prestasi kita tinggi di masa datang. Lakukan pembibitan dan kompetisi di seluruh strata pendidikan agar pembinaan jangan sampai terputus," katanya, seraya meminta para pemimpin di pusat dan di daerah turut mendukung peningkatan prestasi olahraga itu. Sejumlah menteri nampak hadir dalam acara tersebut, antara lain Mendiknas Bambang Sudibyo, Menegpora Adhyaksa Dault, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Seskab Sudi Silalahi. Standar internasional Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sugeng Mardiyono, PhD menjelaskan bahwa GOR UNY berstandar internasional itu memiliki tiga lantai yang dibangun di atas tanah seluas 7.888 meter persegi serta memiliki kapasitas 6.000 orang. GOR UNY dibangun selama 10 tahun sejak 1997 dan pernah digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat ketika Yogyakarta dan sekitarnya dilanda gempa bumi. Sedangkan Stadion Atletik dan Sepakbola UNY yang juga berstandar internasional, dibangun di atas tanah seluas 18 ribu meter persegi. Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono mengharapkan keberadaan sport center itu dapat menjadi pusat pelatihan olahraga yang dimulai dari sekolah, sehingga di masa mendatang, prestasi olahraga yang lebih baik dapat dicapai. "Sedangkan bagi masyarakat, diharapkan dapat menjadikan olahraga sebagai kebutuhan hidup dasar bagi kesehatan jasmani," katanya. Usai acara peresmian, Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono beserta para menteri melakukan penanaman pohon di sekitar GOR serta melakukan peninjauan terhadap Stadion Atletik dan Sepakbola UNY. (*)

Copyright © ANTARA 2008