Gorontalo (ANTARA) - Harga sejumlah ikan laut segar di sejumlah pasar tradisional di Gorontalo, Provinsi Gorontalo, naik sesudah Lebaran karena masih kurangnya nelayan yang melaut.
Salah seorang pedagang ikan di pasar Sentral Kota Gorontalo, Dion Musa, Senin, mengatakan harga naik yang terjadi dikarenakan kurangnya stok ikan. "Nelayan hanya sedikit yang melaut sehingga membuat stok juga jadi terbatas dan membuat harga ikan Malalugis ukuran kecil yang saya jual naik," ujarnya.
Ia mengaku saat ini untuk ikan malalugis yang dipasoknya dari pelelangan naik dari Rp200 ribu/tas plastik menjadi Rp230 ribu/tas plastik ukuran besar.
Meskipun demikian, dia tetap menjual ikan Malalugis miliknya secara ecer dengan harga stabil yaitu Rp10 ribu untuk beberapa ekor ikan.
Pedagang lain, Riski Yusuf, mengatakan hal serupa juga terjadi pada harga ikan Kembung yang dijualnya saat ini naik sebesar Rp5 ribu/kg.
"Sebelumnya saya menjual ikan Kembung hanya Rp20.000/kg, namun sejak tiga hari setelah lebaran harga menjadi naik dan membuat saya menjual ikan tersebut dengan harga Rp25.000/kg," ungkapnya.
Naiknya harga pengambilan ikan dari pelelangan yang awalnya Rp15.000/kg menjadi Rp20.000/kg tidak membuat Riski juga menaikan harga ecer penjualan ikannya. "Biar harga ikan kembung naik tapi harga ecer yang saya jual tetap normal yaitu 10 ikan seharga Rp20.000 demi pelanggan tetap," ujarnya.
Adapun beberapa jenis ikan lainnya yang justru mengalami penurunan harga pascalebaran karena masih banyaknya stok.
Salah satunya ikan cakalang yang dijual pedagang lain, Yakob, dia mengatakan saat ini hanya bisa menjual ikan miliknya dengan harga Rp40.000/kg, berbading terbalik dengan harga sebelum lebaran dimana dirinya bisa menjual ikan dengan harga hingga Rp50.000/kg.
"Sama halnya dengan ikan lajang yang saya jual, saat ini harganya sudah menjadi murah yaitu Rp25.000/kg, padahal sebelumnya ikan itu saya jual hingga Rp50.000/kg," jelasnya.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019