Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Selasa pagi, merosot hampir mencapai Rp9.500 per dolar AS, karena pelaku pasar terus membeli dolar AS, meski mata uang asing itu di pasar regional melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.485/9.490 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.456/9.462 per dolar AS atau melemah 29 poin. Direktur retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa, mengatakan gejolak pasar domestik yang masih terjadi memicu pelaku lokal membeli dolar AS ketimbang rupiah. Berbagai kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) merosot akibat kelangkaan bahan baku seperti kedelai, dan semen menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar dan mendorong mereka lebih aman memegang dolar AS, katanya. Apalagi, lanjut dia, faktor eksternal yang semakin kuat juga menekan pasar domestik, seperti kenaikan harga minyak mentah, kasus krisis gagal bayar kredit sektor perumahan (subprime mortgage) di AS yang dikhawatirkan menuju ke resesi. Karena itu, pemerintah harus mewaspadai gejolak global agar target pertumbuhan ekonomi dapat berjalan sesuai dengan agendanya, katanya. Rupiah, menurut dia, meski terus tertekan, namun masih berada di bawah level Rp9.500 per dolar AS, karena peranan Bank Indonesia (BI) yang tetap beradap di pasar. BI akan melakukan intervensi pasar kalau rupiah terus tertekan, apalagi BI mempunyai cadangan devisa yang cukup besar untuk memasuki pasar, katanya. "Kami optimis pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik meski tahun ini dikatakan merupakan tahun yang penuh tantangan," jelasnya. Dikatakannya, apabila rupiah bisa menembus level Rp9.500 per dolar AS, dikhawatirkan mata uang Indonesia itu akan makin terpuruk yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional. Tingkat rupiah saat ini dinilai masih cukup baik karena para eksportir masih dapat melakukan kegiatan usaha dengan posisi rupiah seperti itu, katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen turun menjadi 105,61 dari sebelumnya 105,86 dan euro terhadap yen terpuruk menjadi 152,32 yen. (*)

Copyright © ANTARA 2008