"Kita sudah terima laporan dari beberapa kabupaten dan kota, sepertinya jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata tidak sesuai dengan harapan," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Senin.
Ia menyebut data valid belum didapatkan tetapi merujuk data sementara, target kunjungan sebanyak 1,6 juta orang itu sepertinya sulit untuk tercapai.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan lesunya jumlah kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2019 ini juga terlihat dari jumlah kedatangan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Untuk penerbangan kedatangan domestik pada tahun 2019 ini dengan jumlah penerbangan sebanyak 515 telah membawa penumpang sebanyak 78.890 orang. Jumlah itu turun jika dibandingkan tahun 2018 lalu dengan jumlah penerbangan kedatangan 672, mampu membawa penumpang sebanyak 122.189 orang.
"Penurunannya mencapai 20 persen lebih. Kondisi ini turut berdampak kepada kunjungan wisatawan ke Sumbar pada Lebaran tahun ini," ujarnya.
Sementara untuk penerbangan internasional juga tidak jauh berbeda. Dari 45 penerbangan kedatangan total penumpang yang turun di BIM sebanyak 7.530 orang, turun dari tahun 2018 lalu yang mencapai 7.905 penumpang dari 50 penerbangan.
Ia menyebut tingginya harga tiket pesawat domestik menjadi salah satu penyebab turunnya minat wisatawan untuk berlibur di Indonesia. Sebagian bahkan memilih untuk berlebaran di negeri jiran seperti Malaysia karena harga tiket yang sangat terjangkau.
Oni mengatakan persoalan tiket pesawat yang mahal itu telah menjelma sebagai salah satu tantangan utama bagi daerah untuk mengembangkan pariwisata.***1***
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019