Riyadh (ANTARA News) - Pemerintah Arab Saudi, yang melanggar peraturan yang mengharuskan perempuan untuk ditemani oleh seorang wali laki-laki, telah memutuskan untuk mengizinkan perempuan menginap di hotel sendirian saja, demikian laporan satu surat kabar Senin. Satu dekrit kerajaan mengizinkan Kementerian Perdagangan dan Industri untuk menetapkan peraturan yang hanya mengharuskan perempuan menunjukkan identitas pribadinya termasuk foto, yang harus didaftar oleh manager hotel pada kepolisian setempat, kata surat kabar Al-Watan. Pembatasan ketat membatasi gerak perempuan di negara konservatif tersebut, satu-satunya negara di dunia tempat perempuan dilarang mengemudikan mobil. Perempuan Arab Saudi dapat menghadapi pemeriksaan dari polisi agama jika mereka tak ditemani di tempat umum oleh seorang laki-laki dari keluarganya yang menjadi wali. Peraturan tersebut diberlakukan tak terlalu ketat bagi orang asing dan di Jeddah, kota paling liberal di Arab Saudi. Harian itu melaporkan peraturan tersebut, yang ditetapkan menjadi keputusan bulan lalu, dirancang melalui kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan organisasi polisi agama, dua badan yang dikatakan pegiat hak asasi manusia "menghalangi hak perempuan untuk maju di Arab Saudi". Keprihatinan mengenai citra negara itu di luar negeri dan keinginan untuk menyatukan perempuan ke dalam ekonomi nasional telah membuat suara liberal di dalam pemerintah mengajukan kebebasan lebih besar bagi perempuan. Raja Abdullah telah mengatakan ia mendukung pembaruan, termasuk pencabutan larangan mengemudi, tapi hanya ketika "masyarakat" menerimanya. Satu delegasi Arab Saudi menghadapi pertanyaan gencar di hadapan satu panel Komite PBB mengenai Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan di Jenewa pekan lalu, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008