Kami harapkan pendidikan di Kota Jambi ini jauh lebih baik dari kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, begitu pula dengan tenaga pengajarnya, baik itu PNS maupun tenaga honorer,

Jambi (ANTARA) - Pada tahun 2020 Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menargetkan mewisuda 2.000 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) penghapal Al Qur’an (Tahfidz).

“Ditahun 2018 dan 2019 kita telah merekrut 180 orang guru tahfidz, dan pada tanggal 2 Mei 2019 kita telah mewisuda 450 orang siswa SD dan SMP percontohan, pada bulan Nopember 2019 akan kembali mewisuda 550 siswa,” kata Walikota Jambi, Syarif Fasha di Jambi, Senin.

450 orang Tahfidz yang telah di wisuda pada bulan Mei 2019 merupakan siswa-siswi yang hapal Al Quran juz 30. Dan pada 2020, pemkot itu menargetkan mewisuda siswa SD dan SMP penghapal Al Qur’an 2.000 orang dengan minimal hapalan 1 Juz.

Ia menjelaskan, siswa-siswi yang telah diwisuda tersebut merupakan hasil dari perekrutan guru-guru Tahfidz yang dilakukan sejak 2018. 180 orang guru Tahfidz tersebut disebar di sekolah-sekolah negeri dan swasta di kota itu.

Perekrutan guru Tahfidz tersebut khusus diperuntukan untuk mengajar Tahfidz Qur’an, sehingga saat lulus siswa SD dan SMP setidaknya telah hafal 1 juz Al Qur'an dan seminimalnya juz 30.

Meski demikian, saat ini pemerintah kota itu masih kekurangan guru Tahfidz Al Qur’an untuk mengajar di SD dan SMP di kota itu. Pemkot itu berencana akan kembali merekrut 50 orang guru Tahfidz di tahun yang akan datang.

“Kami harapkan pendidikan di Kota Jambi ini jauh lebih baik dari kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, begitu pula dengan tenaga pengajarnya, baik itu PNS maupun tenaga honorer,” kata Syarif Fasha.

Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan anggaran dibidang pendidikan yang nilainya cukup besar. Dengan anggaran yang besar, pemkot itu mengharapkan hasil yang lebih optimal dan maksimal di dunia pendidikan di kota itu. Salah satunya melalui rekrutmen guru Tahfidz Al Qur’an tersebut.

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019