Seberapapun 'rest area', tidak akan cukup dengan kondisi yang seperti iniJakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengkritisi padatnya tempat peristirahatan atau "rest area" pada arus mudik-balik Lebaran 2019.
Menurut Basuki, perlu ada manajemen yang baik dalam pengelolaan tempat peristirahatan itu, terutama di musim puncak seperti arus mudik dan balik Lebaran yang selalu padat dan menimbulkan kemacetan.
"Seberapapun 'rest area', tidak akan cukup dengan kondisi yang seperti ini. Di Palimanan, Kalikangkung, itu kondisi normal 17 ribu kendaraan. Kemarin, 68 ribu kendaraan, dan itu belum puncaknya," katanya ditemui di Kementerian PUPR Jakarta, Senin.
Kebijakan satu arah yang diterapkan pun masih membuat kondisi tempat peristrirahatan penuh. Padahal, dengan kebijakan satu arah, "rest area" baik arah Jakarta atau arah sebaliknya bisa dipakai semua.
"'Satu arah pun juga masih penuh. Padahal dengan satu 'rest area' di kiri kanan bisa dipakai semua," ujarnya.
Sebagai evaluasi, Basuki mengatakan ke depan pemerintah akan mengupayakan adanya perubahan desain parkir di tempat peristirahatan. Hal itu dilakukan guna mengakomodasi pemudik yang ingin beristirahat di sela perjalanan mudik atau balik.
"Mungkin akan kita coba nanti desain parkirnya. Sekarang parkirnya 'ngacak'. Orang kita ini malas, mungkin karena sudah capek, jadi kalau mau ke toliet ya harus depan toilet turunnya, tidak mau jalan. Sehingga semua maunya di dekat toilet (parkirnya)," katanya.
Baca juga: Antrean kendaraan terjadi di sekitar "rest area" Tol Cikampek
Baca juga: Petugas buka-tutup "rest area" Tol Jakarta-Cikampek
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019