Kita ingin menunjukkan Malioboro itu untuk destinasi berbagai aktivitas ya belanja, ya kesenian. Konsentrasi full di situYogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan Malioboro yang direncanakan menjadi kawasan semi pedestrian, selama dua hari pada 18 dan 19 Juni 2019.
Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, mengatakan selama masa uji coba tersebut, moda transportasi yang diperbolehkan melintas hanya andong, sepeda, becak dan Transjogja. "Yang (kendaraan) bermotor tidak boleh," kata dia.
Menurut Gatot, menjadikan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian bertujuan menonjolkan kawasan itu sebagai ikon sentra destinasi wisata belanja dan kesenian Kota Yogyakarta.
"Kita ingin menunjukkan Malioboro itu untuk destinasi berbagai aktivitas ya belanja, ya kesenian. Konsentrasi full di situ," kata Gatot.
Dengan melakukan evaluasi dari uji coba selama dua hari tersebut, Gatot berharap Pemprov DIY akan mengetahui masalah yang harus dibenahi sebelum resmi menetapkan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian.
Ia menyadari pengalihan arus kendaraan yang baisanya melintas di kawasan Malioboro berpotensi memberikan dampak bagi lalu lintas di daerah lainnya.
"Kalau tidak ada uji coba kan kita tidak tahu problemnya apa. Yang jelas kalau lalu lintas Malioboro terbatas untuk kendaraan bermotor nantinya daerah lain terganggu," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, dengan uji coba, dampak terhadap pertokoan dan PKL di kawasan itu yang selama ini dikhawatirkan juga bisa terlihat.
Dengan demikian, pemerintah dapat melakukan optimalisasi untuk mengatasi masalah yang menyangkut aspek perekonomian di kawasan itu.
"Kalau tidak ada mobil lewat apakah toko sepi? khan belum tentu, yang penting khan parkir-parkir kita siapkan kemudian orang bisa jalan di situ. Malah justru bisa berlama-lama berbelanja," kata Gatot.
Apabila telah menjadi kawasan semi pedestrian, menurut dia, rencananya lapak PKL tidak ada lagi yang bersandar atau menempel di pertokoan seperti saat ini. Lapak PKL nantinya akan ditata menghadap ke toko dan ada yang menghadap ke Jalan Malioboro.
"Kita lihat yang sedikit tidak optimal yang mana.Artinya jangan sebelum kita lakukan sudah (diprotes) nanti enggak jalan-jalan nanti," kata dia.
Baca juga: Jalan Malioboro dibersihkan dengan mesin pengepel pedestrian
Baca juga: 1.500 peserta ikuti Malioboro KulineRUN 2019
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019