Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 600 warga korban lumpur Lapindo Sidoarjo, Senin, menandatangani perjanjian jual beli rumah di Kahuripan Nirwana Village di Sukodono Sidoarjo dengan PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ). Meski menggembirakan, namun kedatangan ratusan warga ke salah satu hotel berbintang di Surabaya ini sempat membuat kaget PT MLJ, karena MLJ hanya mengantongi sekitar 320 nama warga yang tertarik membeli rumah yang dibangun pengembang PT Wahana Arta Raya. "Antusiasme warga ini benar-benar di luar perkiraan kami. Mereka langsung ingin melakukan penandatanganan jual beli setelah mendapat penjelasan dan melihat maket. Yang menyatakan tertarik 320 orang, yang datang 600 orang lebih,` kata Komisaris Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Ir Gesang Budiarso di Surabaya, Senin. Kahuripan Nirwana Village adalah kompleks perumahan terpadu di kawasan Sukodono Sidoarjo yang dibangun PT Wahana Arta Raya. Di lokasi ini, untuk tahap pertama, PT MLJ telah memesan 3.000 unit rumah pada PT WAR. Antusiasme warga ini bukan saja ditunjukkan lewat keinginan langsung melakukan penandatangan jual beli rumah, tapi juga kerelaan mereka antre hingga lebih dari lima jam. Mereka yang datang sebagian besar adalah warga Perum TAS I yang rumahnya ikut tenggelam. Pada saat proses jual beli berlangsung, puluhan warga terus berdatangan menambah ramai suasana di ballroom hotel. Dalam brosur yang dibagikan, PT Minarak Lapindo Jaya menawarkan rumah Tipe 36 dengan luas tanah 90 m2. Bagi yang ingin tanah lebih luas juga tersedia Tipe 36 dengan luas tanah 108 m2. Untuk rumah Tipe 36/90 m2 dijual PT Wanaha Arta Raya dengan harga Rp117 juta. Namun, jika membeli lewat PT Minarak Lapindo Jaya hanya membayar Rp80 juta. "Harga yang kami tawarkan untuk warga korban lumpur memang sangat murah. Kami memberi subsidi. Mungkin karena itu banyak warga yang langsung tertarik membeli," kata Gesang yang juga "Arek" Suroboyo ini. Selain tertarik harga rumah yang murah, sebagian warga juga tertarik dengan penataan kawasan Kahuripan Nirwana Village yang didesain sebagai kota mandiri. Dari maket yang ada di lantai II hotel berbintang itu warga bisa melihat kompleks perumahan seluas 150 ha ini menjanjikan nilai lebih. Dalam maket perumahan yang membentang dari Timur ke Barat di seputar tol KM 20-22 itu terlihat bakal dibangun lapangan golf, water boom, kolam renang, stadion, perkantoran, terminal, pasar, pertokoan hingga apartemen. Kawasan yang telah ditata rapi itu juga dilengkapi dengan persawahan bagi warga yang ingin tetap bertani. Selain itu juga terlihat ada bangunan yang dipersiapkan untuk pesantren korban lumpur yang siap direlokasi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008