Yogyakarta (ANTARA) - Jumlah penumpang kereta api yang datang maupun berangkat dari wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta hingga saat ini masih cukup tinggi.
“Arus penumpang yang datang maupun berangkat masih sama-sama ramai. Oleh karena itu, seluruh personel PT KAI tetap harus siaga. Semua posko angkutan Lebaran tetap akan dibuka hingga 16 Juni,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Yogyakarta, Senin.
Pada Minggu (9/6), jumlah penumpang yang naik dan turun dari sejumlah stasiun di Yogyakarta seperti di Tugu dan Lempuyangan tercatat hampir berimbang. Di Stasiun Tugu, jumlah penumpang yang naik tercatat sebanyak 12.818 orang sedangkan penumpang yang turun sebanyak 15.255 orang.
Sedangkan di Stasiun Lempuyangan tercatat sebanyak 5.296 penumpang berangkat dan penumpang datang sebanyak 6.896 orang.
Menurut Edi, peningkatan jumlah penumpang pada masa Angkutan Lebaran 2019 di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 pada tahun ini bisa mencapai sekitar 10-13 persen atau lebih tinggi dibanding potensi rata-rata kenaikan penumpang kereta api secara nasional yaitu sekitar empat persen.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta api yang masih cukup tinggi, Edi menyebut, tidak menutup kemungkinan jika PT KAI menambah operasional kereta tambahan tetapi tetap akan disesuaikan dengan kemampuan kereta api.
“Bagaimanapun juga, fungsi PT KAI adalah memberikan pelayanan publik,” kata Edi. PT KAI Daop 6 Yogyakarta sudah mengoperasionalkan delapan kereta tambahan dan satu kereta tambahan ekstra untuk masa Angkutan Lebaran 2019.
Berdasarkan data, total volume penumpang kereta di Daop 6 Yogyakarta hingga Minggu (9/6) mencapai 437.968 penumpang atau mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 396.626 penumpang.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Purwanto mengatakan, jumlah penumpang yang naik atau turun diperkirakan akan tetap ramai hingga berakhirnya masa angkutan Lebaran pada 16 Juni.
“Ini sesuai dengan penjualan tiket. Kami pun memutuskan untuk memperpanjang masa operasional kereta tambahan ekstra Purwosari Tambahan dari semula 10 Juni menjadi 16 Juni,” katanya.
Eko menyebut, tiket perpanjangan operasional untuk Purwosari Tambahan yang melayani relasi Purwosari-Jakarta Pasar Senen tersebut juga sudah terjual. “Sejak penjualan dibuka, tiket untuk Purwosari Tambahan tetap diminati,” katanya.
Sementara itu, di Terminal Giwangan Yogyakarta jumlah penumpang yang datang maupun berangkat berangsur turun.
“Suasana terminal sudah jauh lebih kondusif dibanding saat akhir pekan lalu. Tidak ada lagi penumpukan penumpang karena bus terlambat masuk ke terminal,” kata Komandan Regu Lapangan Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Agung Budi.
Pada Minggu (9/6) sempat terjadi penumpukan penumpang tujuan Surabaya karena bus terlambat masuk ke terminal. “Banyak bus yang terjebak macet di ruas Solo-Yogyakarta. Kami pun memberangkatkan beberapa bus cadangan agar penumpang terakomodasi,” katanya.
Total jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Giwangan pada Minggu (9/6) tercatat sebanyak 19.517 orang, sedangkan puncak arus balik terjadi pada Jumat (7/6) dan Sabtu (8/6) dengan jumlah penumpang masing-masing 21.468 orang dan 21.782 orang.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019