Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Muliaman D. Hadad, mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan risiko operasional dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR/rasio kecukupan modal) pada tahun 2008.
"Saya belum berani memberikan `time frame` kapan ini akan diumumkan, tapi yang jelas tahun inilah," katanya di Jakarta, Senin.
Risiko operasional (operational risk) merupakan resiko kerugian langsung maupun tidak langsung yang disebabkan faktor kelemahan atau kegagalan proses internal, Sumber Daya Manusia (SDM), sistem, dan kejadian eksternal.
Menurut dia, risiko operasional itu nantinya akan diperhitungkan, terutama untuk bank-bank besar yang secara internasional aktif.
Ia menyatakan, pihaknya masih mengkaji tentang dampak penerapan risiko operasional tersebut. "Tentu saja kita ingin penerapan ini tidak menggangu stabilitas perbankan yang sudah ada," katanya.
Penghitungan CAR yaitu modal dibagi aktiva tertimbang menurut resiko. Dalam aturan basel II, aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) terdiri dari resiko kredit, risiko pasar dan risiko resiko operasional.
Selama ini, BI belum menerapkan resiko operasional sebagia salah satu komponen dalam ATMR untuk penghitungan CAR. Sementara itu, BI saat ini menetapkan CAR perbankan senilai 8 persen. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008