“Setiap memasuki jembatan ini selalu macet dan harus mengantre panjang untuk bisa melewatinya,” kata pengendara mobil dari Kota Mukomuko Budi dalam keterangan di Mukomuko, Senin.
Kendaraan baik mobil dan sepeda motor terpaksa antre lewat jembatan darurat yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat di Kabupaten Mukomuko ini karena sempitnya jembatan tersebut.
Jembatan darurat di sepanjang pantai yang tergerus abrasi ini merupakan jembatan alternatif bagi pengendara mobil dan sepeda motor yang belum bisa melewati bangunan jembatan permanen yang terbengkalai karena tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor tahun sebelumnya.
“Kendaraan lewat jembatan ini hanya satu arah sehingga banyak kendaraan roda dua dan empat dari Kota Bengkulu dan Sumbar yang terpaksa antre untuk bisa melewati jembatan ini,” ujarnya pula.
Selain itu, ia mengatakan, tidak ada pihak terkait yang mengatur lalu lintas kendaraan yang melewati jembatan tersebut. Hanya ada sejumlah warga yang membantu pengendara lewat jembatan ini.
Ketua RT 06 Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko Dirwansih mengatakan banyak kendaraan yang melintas di jembatan ini baik dari Kota Bengkulu maupun dari Sumatera Barat.
Dari sekian banyak kendaraan yang melewati jembatan saat bulan Ramadhan lebih dari tiga kendaraan yang terperosok di jembatan darurat tersebut, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Akan tetapi pemilik kendaraan mengalami kerugian yang cukup besar akibat peristiwa tersebut.
Ia berharap, pemerintah segera menyelesaikan proyek pembangunan jembatan yang terbengkalai untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan tunggal di jembatan tersebut.
Selain itu, ia minta, pihak terkait menurunkan petugas yang mengatur lalu lintas di jembatan darurat untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan yang melewati jembatan tersebut.
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019