Yala, Thailand (ANTARA News) - Enam warga Muslim tewas dan delapan tentara cedera akibat serangan para gerilyawan di Thailand selatan, kata polisi, Senin, ketika PM Surayud Chulanont mengunjungi wilayah bergolak itu.
Aksi kekerasan itu dimulai Ahad, ketika dua warga Muslim yang bekerja pada pemerintah lokal tewas di provinsi Yala dan seorang pria lainnya ditembak mati di depan rumahnya di provinsi Narathiwat, kata polisi wilayah itu kepada AFP.
Aksi kekerasan berlanjut saat PM Surayud menuju wilayah yang dilanda aksi kekerasan itu Senin pagi, dengan tiga warga Muslim ditembak mati dalam serangan terpisah di tiga provinsi, yakni Yala, Patani dan Narathiwat.
Sebuah serangan bom di Narathiwat, Senin, juga mencederai delapan tentara yang sedang berpatroli. Polisi lokal mengatakan bom itu diledakkan melalui telepon seluler, dan memicu baku tembak lima menit antara para gerilyawan dan pasukan.
Surayud mengunjungi Yala untuk memeriksa proyek-proyek pemerintah, dan menjamin masyarakat lokal bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya yang bisa dilakukan untuk menangani pemberontakan separatis, yang telah menewaskan lebih dari 2.800 orang dalam empat tahun.
"Kapan saja hal itu terjadi, kami akan menangkap para pelaku kekerasan," katanya. Hal yang paling penting adalah para aparat pemerintah harus melaksanakan kebijakan-kebijakan itu."
Surayud dan junta yang mengangkat dia berulangkali berikrar untuk menumpas pemberontak di wilayah berpenduduk mayoritas Muslim dekat Malaysia, tetapi bahkan pembunuhan meningkat lebih sering dan brutal.
Parlemen baru Thailand akan bersidang, Senin, dan pemerintah baru yang akan dibentuk memiliki hubungan dengan perdana menteri terguling Thaksin Shinawatra, yang taktik-taktik kerasnya dituduh membuat konflik di selatan itu lebih buruk. (*)
Copyright © ANTARA 2008