Empat hari setelah perayaan Idul Fitri (H+3 Lebaran), Minggu, puluhan ribu pemudik berbondong-bondong kembali ke Jakarta, baik melalui moda transportasi darat, laut maupun udara.
Arus balik yang memang diperkirakan terjadi pada Minggu (9/6) itu dikarenakan sebagian pemudik sudah harus kembali bekerja pada Senin (10/6) besok.
Di jalan Tol Jakarta-Cikampek, arus balik lebaran, terutama di wilayah Karawang hingga Bekasi cukup padat, sehingga petugas menerapkan sistem "one way" atau satu arah.
Berdasarkan pantauan pewarta Antara, kepadatan arus balik sudah terlihat sejak di Gerbang Tol Cikampek Utama. Di gerbang tol itu terjadi antrean kendaraan dari arah Cirebon menuju Jakarta yang cukup panjang.
Sistem one way yang sebelumnya diberlakukan dari kilometer 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai kilometer 70 Gerbang Tol Cikampek Utama pun diperpanjang hingga kilometer 29 jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Berdasarkan keterangan dari Corporate Communications Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti, diperpanjangnya one way hingga kilometer 29 itu dilakukan untuk mencairkan kepadatan arus balik.
Sejumlah pengendara mengatakan arus balik lebaran tahun ini cenderung lancar. Meski terjadi kepadatan, tidak sampai macet total seperti musim mudik-balik lebaran tahun-tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah lancar. Macetnya juga tidak lama di gerbang Tol Cikampek Utama," kata Rudi, seorang pemudik dari Brebes yang akan balik ke daerah Jakarta Timur.
Saat ini, lalu lintas pada puncak arus balik di tol Jakarta-Cikampek terpantau padat merayap dengan kecepatan kendaraan rata-rata 10 km per jam hingga 30 km/jam.
Sistem one way telah diberlakukan mulai pukul 20.00 WIB mulai dari Gerbang Tol Cikampek Utama sampai kilometer 29.
Imbauan Menhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat apabila tidak dalam kondisi darurat agar tidak berhenti di bahu jalan tol karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan menurunkan efektivitas lalu lintas di jalan tol.
"Kami semua secara intensif mengimbau masyarakat untuk tidak berhenti di bahu jalan tol, apabila tidak dalam kondisi darurat. Jika ingin beristirahat, mereka bisa keluar ke kota-kota terdekat di sepanjang jalur utara,” ucap Budi.
Lebih lanjut, Budi juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada arus balik agar dapat merencanakan perjalanannya dengan baik.
Jika dalam perjalanan harus mengisi bensin atau istirahat, bisa keluar tol dan memanfaatkan kota-kota besar untuk mengisi bahan bakar dan istirahat agar lebih bugar atau bisa sekalian sambil berwisata, sambil menikmati kuliner dan membeli oleh-oleh.
Menurut dia, area istirahat atau rest area yang ada di sepanjang jalan tol hanya difungsikan dalam kondisi darurat.
"Kita sarankan sebagai salah satu langkah manajemen lalu lintas di jalan tol, rest area menjadi tempat berhenti emergency saja. Kalau memang harus mampir, baru ke sana,” tutur Budi.
Di sisi lain, Budi meminta kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan di area istirahat ataupun di jalan tol agar tidak ada sampah yang berserakan.
Kedatangan penumpang
Ribuan pemudik arus balik Lebaran 2019 yang menggunakan moda transportasi kereta api sudah memadati sejumlah stasiun di Jakarta pada Minggu (9/6).
Berdasarkan pantauan pewarta Antara, sejumlah pemudik tampak menunggu jemputan di area kedatangan di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Menurut Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Eva Chairunisa, sebanyak 43.594 penumpang kereta api tiba pada hari ini melalui dua stasiun dengan rincian 19.850 penumpang turun di Stasiun Gambir dan 23.744 penumpang turun di Stasiun Pasar Senen.
Berdasarkan data dari PT KAI Daop 1 Jakarta, terhitung sejak 6 hingga 9 Juni 2019 total penumpang yang tiba di Stasiun Gambir berjumlah 78.249 orang, sedangkan di Stasiun Pasar Senen sebanyak 90.651 orang.
Di lain tempat, tepatnya di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, puncak kedatangan penumpang arus balik di terminal tersebut akan terjadi pada Senin (10/6) dini hari.
“Puncak arus balik kemungkinan Senin dini hari nanti karena puncak keberangkatan dari kota-kota asal di Jawa Tengah dan Sumatera, khususnya Lampung, terjadi pada Minggu pagi ini. Biasanya, bus yang pertama akan tiba sekitar pukul 03.00 dini hari,” kata Kepala Terminal Kalideres Jakarta Revi Zulkarnaen.
Pada puncak arus balik dini hari nanti, Revi memperkirakan jumlah penumpang yang akan tiba sekitar 8.000 orang, yang diangkut dengan menggunakan sekitar 280 armada bus.
Sama seperti Terminal Kalideres, suasana puncak arus balik juga sudah terasa di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
Menurut Komandan Regu Pelaksana Operasional Terminal Pulo Gebang Mahbud, pada Minggu (9/6) sejak pukul 00.00-14.00 WIB, sebanyak 471 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah masuk ke terminal tersebut dan menurunkan 10.961 penumpang pada masa arus balik Lebaran 2019.
“Hingga malam hari, kemungkinan bus masih terus berdatangan, karena beberapa bus masih dalam perjalanan menuju Jakarta. Kedatangan bus AKAP itu didominasi asal Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera,” tutur Mahbud.
Sementara itu, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, lima unit kapal laut yang mengangkut penumpang mudik gratis Kementerian Perhubungan 2019 bersandar pada puncak arus balik, Minggu (9/6).
Kelima kapal tersebut, yakni KM Dobonsolo dan KM Mutiara Ferindo VIII dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, KRI Banda Aceh, KMP Mutiara Berkah I dan KM Mutiara Barat dari Pelabuhan Panjang, Lampung.
Jumlah keseluruhan penumpang yang turun tercatat sebanyak 3.037 orang dengan 1.210 kendaraan sepeda motor.
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wim Hutajulo Kasielala mengatakan masih ada dua jadwal kedatangan kapal dari pelaksanaan kegiatan mudik gratis tersebut, yaitu dari Semarang pada Senin (10/6) dan Lampung pada Rabu (12/6).
Waktunya kembali ke Jakarta
Sejumlah penumpang arus balik di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (9/6), memanfaatkan hari terakhir libur dan cuti bersama Lebaran 2019 untuk kembali ke Jakarta.
Beberapa penumpang arus balik mengaku memang sengaja kembali ke Jakarta pada Minggu ini karena besok sebagian besar masyarakat sudah kembali beraktivitas.
Salah satu penumpang yang baru datang dari Malang, Jawa Timur bernama Adit mengaku memutuskan untuk kembali ke Jakarta pada Minggu ini karena Senin (10/6) besok harus kembali bekerja.
Pria yang bekerja sebagai karyawan swasta itu juga sengaja memilih moda transportasi pesawat udara untuk mudik karena lebih efisien dari segi waktu, walaupun ada kenaikan harga.
“Naik pesawat lebih efisien, karena besok saya sudah harus kembali ke kantor. Meskipun pasti ada pengaruh kenaikan harga,” ungkap Adit.
Senada dengan Adit, Robin yang baru tiba dari Lombok juga memilih pesawat untuk kembali ke Jakarta karena lebih menghemat waktu perjalanan, mengingat esok hari harus kembali bekerja.
“Besok saya sudah harus masuk kerja. Lagi pula, tempat tinggal saya juga lokasinya tidak jauh dari Bandara Halim,” ucap pria yang berdomisili di Pondok Gede, Jakarta Timur itu.
Berdasarkan data, penumpang arus balik yang tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu (8/6) kemarin tercatat sebanyak 12.081 penumpang dari 80 penerbangan.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,58 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 yang hanya mencapai 11.552 penumpang dari 88 penerbangan.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019