Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia mengumumkan pihaknya mampu mencetak laba bersih (unaudited) Rp259 miliar pada 2007. "Tahun ini adalah tahun rehabilitasi. Kami berhasil mencetak laba bersih Rp259 miliar, sedangkan tahun sebelumnya, masih rugi Rp197 miliar," kata Dirut Garuda, Emirsyah Satar, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Senin. Emir menjelaskan, keberhasilan pencapaian laba bersih karena pada 2007 terjadi optimalisasi jaringan, sehingga berhasil meningkatkan produksi sebesar tiga persen. "Padahal, armada kami berkurang," katanya. Menurut dia, total penumpang yang diangkut pada 2007 meningkat 11 persen. Pada 2006 sebesar 7.550.000 orang menjadi 8.410.000 penumpang. "Karena itu pendapatan bersih pada 2007 sebesar 1,041 miliar dolar atau naik 16 persen dari 2006 sebesar 896 juta dolar AS," katanya. Tingkat pendapatan per penumpang per km (yield), kata Emirsyah, pada 2007 rata-rata meningkat tujuh persen dibanding 2006. Jika pada 2006 sebesar 6,9 sen dolar AS per penumpang menjadi 7,4 sen dolar AS per penumpang. "Namun, utilisasi armada pesawat pada 2007 ini turun dari rata-rata 10:30 menit per hari menjadi 9:38 menit," kata Emirsyah," katanya. Selain itu, pada 2007, tingkat isian penumpang (seat load factor/SLF) rata-rata mengalami kenaikan sembilan persen. Posisinya pada 2007 sebesar 78 persen, sedang tahun sebelumnya 72 persen. Ia juga menjelaskan, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan (OTP) menurun sekitar delapan persen dari rata-rata pada 2006 sebesar 85 persen. "OTP 2007, rata-rata 77 persen," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008