Sragen (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, akan merelokasi penduduk daerah ini yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo menyusul terjadinya bencana banjir akibat luapan sungai itu yang menenggelamkan rumah warga di daerah tersebut baru-baru ini. Koordinator Satlak Penanggulangan Bencana (PB) Sragen, Wangsit Sukono, di Sragen, Senin, mengatakan untuk tahap awal, relokasi akan dilakukan terhadap warga yang tinggal dalam radius 10 meter dari tepi sungai. "Jika diperlukan, warga yang tinggal di tepian anak sungai Bengawan Solo juga bisa direlokasi," katanya. Ia mengatakan, beberapa daerah yang cukup parah dilanda banjir beberapa waktu lalu di antaranya Kecamatan Masaran, Sidoharjo, Plupuh, Tanon, Tangen, Sragen Kota, Sukodono, Ngrampal, Sambungmacan, serta Jenar. Menurut dia, jumlah penduduk yang akan direlokasi diperkirakan mencapai ribuan orang. Untuk sementara, kata dia, warga yang sudah pasti direlokasi ialah warga Kelurahan Kedungupit dan Tangkil yang jumlahnya mencapai 300 KK. Saat ini pemkab sudah meminta perangkat daerah untuk segera melakukan inventarisasi warga yang akan direlokasi. "Hasil inventarisasi ini cukup penting untuk menentukan lokasi baru serta besarnya biaya yang harus disiapkan," katanya. Namun yang lebih penting lagi, kata dia, ialah pendekatan serta sosialisasi terhadap warga yang akan direlokasi agar tidak menimbulkan gejolak.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008