Bengkulu (ANTARA) - Arus balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah yang melewati Terminal Tipe A Simpang Nangka, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, masih didominasi oleh bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jurusan ke sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Koordinator Satuan Pelaksana (Korsatpel) Terminal Tipe A Simpang Nangka Edi Azhari di Rejang Lebong, Minggu mengatakan arus balik penumpang bus dari Kota Bengkulu menuju ke sejumlah daerah di Jawa per harinya bisa mencapai 22 unit bus dengan jumlah penumpang lebih dari 600 orang.
"Arus balik Lebaran ini didominasi oleh penumpang tujuan sejumlah kota dan kabupaten di Pulau Jawa. Mereka ini kembali ke kota dan kabupaten di Jawa setelah berlibur Lebaran di daerah-daerah di Bengkulu," ujar dia.
Para penumpang bus arus balik Lebaran ini, kata dia, dapat dilihat dari banyaknya armada yang keluar masuk di terminal wilayah itu, terutama yang melayani trayek Bengkulu-Jakarta dan kota kabupaten di Jawa, seperti CSH, SAN dan Putra Raflesia, serta bus lainnya.
Para penumpang bus itu, kata dia, kembali ke sejumlah kota dan kabupaten di Jawa untuk kembali bekerja, di mana dari catatan pihaknya pada Sabtu (8/6) dari pagi hingga malam sebanyak 22 armada dengan jumlah penumpang mencapai 648 orang.
"Kalau sepanjang Sabtu kemarin, jumlah bus yang lewat sebanyak 22 unit dengan jumlah penumpang sebanyak 648 orang. Jumlah penumpang arus balik ini diperkirakan akan terus bertambah terutama pada hari ini karena besok mereka kebanyakan sudah masuk bekerja lagi," ujarnya.
Sejauh ini lonjakan penumpang balik ini diperkirakannya terjadi pada Sabtu dan Minggu (8-9/6), karena pada Senin (10/6) kalangan PNS dan pekerja swasta sudah masuk kerja. Peningkatan arus penumpang ini juga diprediksi masih tinggi karena untuk anak-anak usia sekolah masih libur.
"Kendaraan yang masuk ke terminal ini tetap diperiksa oleh petugas, walaupun sudah diperiksa di Bengkulu. Ini kami lakukan guna mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diingini terjadi," jelasnya.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019