"Hari ini, kita tidak berada dalam posisi lemah. Malah, kita memiliki keunggulan. AS telah membuat kesalahan besar, dan merasa bahwa negara itu berada pada posisi lemah dengan yang dihasilkan di wilayah ini. Di Suriah, Irak, Yaman dan Lebanon, AS tidak meraih sasarannya sebab rakyat dan gerakan perlawanan tidak menerima kebijakan AS," katanya.
Iran tidak bersekutu dengan Da'esh (ISIS), Jabhat An-Nusra, rezim Zionis dan mereka yang membunuh anak-anak Yaman, kata Zarif, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Resmi Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad sore. Ia menambahkan keputusan yang benar oleh negeri Persia tersebut telah membuatnya jadi satu faktor "kesetaraan" di tingkat regional dan global.
Kekuatan AS dilandasi atas dolarnya, sehingga jika banyak negara mengeluarkan mata uang tersebut dari sistem ekonomi mereka, kebanyakan negara akan enggan, kata diplomat senior Iran itu. Ia merujuk kepada Moskow dan Beijing untuk menghilangkan dolar dari perdagangan bilateral mereka.
Baca juga: Menlu Iran: Pengerahan pasukan AS ke Timur Tengah sangat berbahaya
Baca juga: Menlu Iran gambarkan sanksi AS sebagai terorisme ekonomi
Sumber: IRNA
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019