Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan kelompok Bakrie dilaporkan siap mengambilalih pembangunan tiga ruas jalan tol Trans Jawa antara Pejagan sampai Semarang, Jawa Tengah, apabila tiga investor yang sudah ditunjuk tidak juga menyelesaikan pekerjaannya.
"Kelihatannya pihak Bakrie akan mengambilalih pembangunan tiga ruas tol apabila (investor yang sudah ditunjuk) belum juga merealisasikan pekerjaan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Jakarta, Minggu.
Menurut Menteri PU, pemerintah daerah Jawa Tengah mengalami kesulitan membebaskan ruas tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang karena belum ada kepastian pendanaan dari investor bersangkutan.
Akan tetapi mengenai rencana pihak Bakrie bisa ditanyakan kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (Hisnu Pawenang, red). "Karena dia yang tahu persis pembicaraan dengan pihak Bakrie.
Sementara Hisnu mengatakan, apabila pembangunan tiga ruas tol tidak jadi maka investor yang menggarapnya akan rugi karena terlanjur menyerahkan performance bond serta ada beberapa dana jaminan yang tidak akan kembali.
Hisnu mengatakan, apabila dari sisi persyaratan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebenarnya semua sudah dipenuhi, akan tetapi sampai saat ini mengapa belum juga direalisasikan.
Menurut Hisnu, tidak tertutup kemungkinan adanya faktor internal yang belum dipecahkan sehingga membuat pelaksanaan pembebasan tanah belum juga dimulai sampai saat ini.
Awalnya pembangunan tiga ruas tol ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan fasilitas kredit akan tetapi kemudian Credit Suisse Bank menyatakan kesediaannya. Disebut-sebut pihak Bakrie memberikan jaminan terhadap ruas ini.
Dengan demikian berarti apabila perusahaan yang menggarap tiga ruas ini bangkrut, akan diambilalih pihak penjamin dalam hal ini Bakrie. Sehingga baik Menteri PU maupun Kepala BPJT tidak terlalu mengkhawatirkan ruas ini.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008