"Memang benar dampak kunjungan wisatawan khususnya wisman ke Papua menurun jumlahnya terutama mereka dengan dana terbatas atau backpacker. Dampaknya mulai terasa saat ini, karena wisman tidak lagi bisa mengunjungi wilayah-wilayah di Indonesia tanpa rencana yang matang," kata Gantang, panggilan akrab Iwanta, di Jayapura, Minggu.
Dia mengakui, biasanya wisman yang berkunjung ke Papua terlebih dahulu sudah ke beberapa wilayah dan berakhir di Bali atau Jakarta, sebelum kembali ke negaranya.
Namun, saat ini wisman harus benar-benar merencanakan perjalanannya terutama bila ingin berkunjung ke Papua, mengingat harga tiket pesawat mahal, sedangkan bila naik kapal laut membutuhkan waktu yang cukup lama, kata Gantang.
Ketika ditanya tentang dampak terhadap wisman mengunjungi event-event pariwisata yang digelar di beberapa wilayah di Papua, seperti Festival Lembah Baliem, Ketua ASITA Papua ini berharap dampaknya tidak signifikan.
Khusus untuk Festival Lembah Baliem yang dilaksanakan di Kabupaten Jayawijaya setiap awal Agustus terlihat terjadi sedikit penurunan karena biasanya dua atau tiga bulan sudah banyak yang memesan hotel di Wamena, namun saat ini baru sekitar 75 persen.
"Mudah-mudahan penurunan itu tidak signifikan," ujar Gantang lagi.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019