Karanganyar (ANTARA News) - Masyarakat dan karyawan kompleks Makam Astana Giribangun, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah, tetap menggelar doa bersama meskipun kesehatan mantan Presiden Soeharto mulai membaik. Kepala Kantor Pengelola Makam Astana Giribangun, Sukirno di Karanganyar, Minggu, mengatakan, sejak Pak Hato masuk Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, setiap hari karyawan dan beberapa warga membaca tahlil dan Surat Yaasin di Masjid Giribangun yang ada di dalam kompleks makam. Bahkan, kata dia, dalam tiga hari terakhir ini jumlah masyarakat yang ikut mendoakan bagi kesembuhan Pak Harto semakin banyak, padahal sebelumnya hanya sekitar 15-20 orang. Pada hari Jumat (18/1), masyarakat yang berdoa di masjid yang ada di kompleks Makam Astana Giribangun jumlahnya mencapai 150 orang, hari Sabtu (19/1) ada doa bersama di Monumen Jaten (tempat lahirnya Ibu Tien Soeharto) Kabupaten Karanganyar yang jumlahnya sekitar 300 orang. Minggu malam ini, menurut dia, yang ingin berdoa bagi kesembuhan Pak Harto sudah mencapai 350 orang. Mereka berasal dari takmir masjid yang ada di lingkungan RT (rukun tetangga). "Setiap takmir masjid mengirimkan 5-10 orang, padahal dalam satu RT ada beberapa takmir masjid," kata pria yang sudah mengabdi di Astana Giribangun sejak tahun 1974 tersebut. Ketika ditanya sampai kapan Giribangun menggelar doa, mengingat kondisi kesehatan penguasa Orde Baru itu sudah mulai membaik, dia mengatakan, selama masyarakat menghendaki. "Tidak ada batasan waktu, selama masyarakat menghendaki untuk membacakan doa di sini tentu akan kita tampung. Kita tetap menyiapkan fasilitas seperti air minum dan makanan kecil bagi masyarakat yang ingin berdoa di kompleks Makam Astana Giribangun tersebut," katanya. Sementara itu kompleks Makam Astana Giribangun yang berapa pada ketinggian 666,66 meter di atas permukaan air laut (dpl), Minggu (20/1) masih tertutup untuk umum, padahal hari Minggu (13/1) sempat dibuka untuk umum, meskipun hanya beberaja jam (pukul 11.30 hingga 17.00 WIB). Penutupan kompleks ini, menurut dia, sampai pembersihan di kompleks makam ini selesai. Ia mengakui, pembersihan kompleks makam ini sempat terganggu karena karyawan di sini sekarang konsentrasi memperbaiki saluran air yang masuk ke komplelsk makam. "Pembersihan terus dilakukan tetapi dalam dua hari terakhir ini terganggu karena mereka sedang memperbaiki saluran air," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008