Jakarta (ANTARA News) - Perayaan "Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang yang ke-50" difokuskan dalam tiga pilar yaitu pendidikan, budaya dan generasi muda. Hal tersebut dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato sambutannya di acara pembukaan "Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang" di TMII, Jakarta, Minggu. Kepala Negara mengatakan kedua pemerintah akan aktif mendorong kerja sama di tiga pilar itu guna memperkuat hubungan kedua negara. Disebutkan bahwa pendidikan adalah instrumen strategis untuk mendekatkan hubungan kedua negara dan dapat menjadi media transfer tehnologi. Sedangkan kerja sama budaya diperlukan untuk mendekatkan hubungan masyarakat kedua negara, baik melalui misi kebudayaan atau pariwisata. Sementara itu kerja sama di bidang kepemudaan meliputi misi pertukaran pelajar yang pada kemudian hari akan menjembatani pemahaman dan kerja sama antara kedua negara. Sebagai bagian dari perayaan itu akan digelar serangkaian kegiatan di tiga pilar itu sepanjang 2008 di kedua negara. Sejumlah kegiatan yang akan digelar antara lain konser Tsugaru Shamisen, pertunjukan tari Taihen, Tokyo Beat (Januari), pameran pendidikan Jepang, seminar biofuel (Febuari), pameran foto kontemporer. Kemudian seminar integrasi ekonomi ASEAN-Asia Timur (Maret), simposium peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang (April), pameran kartun, lomba pidato bahasa Jepang (Mei). Kemudian pertunjukan upacara minum teh, pameran keramik (Juni), pertunjukan Doraemon (Juli), peluncuran buku peringatan 50 tahun Indonesia-Jepang (Agustus), seminar kerja sama keuangan (September), seminar lingkungan hidup (Oktober), Pameran Indonesia-Jepang (November) dan pekan Jepang serta upacara penutupan (Desember). Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga mengatakan Jepang adalah salah satu mitra terpenting Indonesia di bidang ekonomi. Jepang mendukung pembangunan RI dengan berbagai program bantuan sedangkan Indonesia melakukan ekspor-ekspor penting ke Jepang. Sementara itu Pangeran Akishino dalam pidatonya yang menggunakan bahasa Jepang mengatakan saat ini kedua negara telah mempunyai hubungan yang luas di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya yang dibangun dengan semangat kehati-hatian. Hubungan baik itu, lanjut dia, berawal dari itikad kedua negara di tahun 50-an dimana saat itu Indonesia adalah negara yang baru merdeka dan Jepang tengah berbenah diri pascaperang. Pangeran Akishino mendoakan agar pembangunan di Indonesia berkembang pesat dan hubungan persahabatan kedua negara makin erat di berbagai lapisan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008