Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) mendesak Departemen Luar Negeri RI, untuk lebih aktif melaksanakan politik luar negeri di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dalam upaya mengatasi konflik antara Israel dan Palestina secepatnya."Marty Natalegawa sebagai perwakilan Indonesia di PBB, harus lebih giat dan serius dalam memainkan peran politik luar negeri bebas dan aktif," ujar Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat di Jakarta, Jumat seusai mengirimkan surat berjudul "Rekomendasi dan Solusi Mengakhiri Konflik Israel-Palestina" kepada Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda.Menurut Jackson Kumaat, pihaknya belum melihat adanya perkembangan yang signifikan, khususnya kinerja para diplomat Indonesia di PBB. Meski saat ini Indonesia tidak lagi menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, namun ia menilai, desakan penghentian agresi militer Israel bisa dilakukan melalui anggota tidak tetap DK PBB saat ini.Dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung 17 Oktober 2008, Jepang terpilih secara mutlak menjadi anggota tidak tetap menggantikan Indonesia. Selain Jepang, anggota lainnya adalah Austria, Turki, Uganda, Meksiko, Burkina Faso, Costa Rica, Kroasia, Libia dan Vietnam. DK PBB memiliki lima belas anggota, lima negara di antaranya merupakan anggota tetap dan memiliki hak veto, yaitu AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan China.Lebih lanjut Jackson mengatakan, Departemen Luar Negeri dapat mengerahkan tim diplomat, agar dapat melakuakan 'tekanan' kepada anggota tetap dan anggota tidak tetap DK PBB. Tindakan ini dapat dilakukan melalui kantor kedutaan besar di Jakarta, maupun kantor perwakilan RI di negara-negara bersangkutan. "Di sinilah dibutuhkan peran penting seorang diplomat. Jadi mereka harus membantu peran Pak Marty Natalegawa di PBB dan Pak Hassan Wirajuda di Jakarta," katanya.Pada kesempatan itu, Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk berkomunikasi aktif dengan Presiden terpilih AS Barrack Obama. Menurut Jackson, Presiden Yudhoyono harus "berani" bertanya ke Obama, apa saja yang akan dilakukan AS dalam mengatasi agresi militer Israel yang menimbulkan korban jiwa."Saya heran, kenapa sejak agresi Israel atas Palestina akhir tahun lalu, justru presiden terlpilih Obama menjadi hemat bicara kepada pers. Nah, Pak Yudhoyono perlu bertanya dan memberikan solusi alternatif, menjelang acara pelantikan Obama akhir bulan ini," kata Jackson.Selain itu, Jackson juga meminta pemerintah RI untuk pro-aktif terus mendesak Sekjen PBB Ban Ki-Moon, segera menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Menurut Jackson, peran RI dalam menciptakan perdamaian dunia akan sangat menentukan, mengingat Indonesia merupakan negara yang memilik penduduk Muslim terbesar di dunia. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Mana lebih penting bagi Obama : nasib rakyat yg pilihnya jadi presiden AS, atau bangsa Palestina yg dikelilingi NEGARA2 ISLAM spt Suriah, Mesir, dll. O ya, ARAB SAUDI YANG SUPER KAYA lupa kusebut!
Bangun dong, dan lihat kenyataan hidup!