“Lomba-lomba tradisional ini merupakan tradisi masyarakat di desa kami untuk memeriahkan hari raya Idul Fitri yang rutin dilaksanakan dalam setiap tahunnya,” kata warga Desa Bajubang Laut Kabupaten Batanghari Jambi, Pirdana Atrio Putra, Minggu.
Lomba-lomba tradisional yang diperlombakan, diantaranya lomba panjat pinang, balap karung pakai helm, topi tani, makan kerupuk ikat kaki, tarik tambang pakai kain, kumpul tepung, paning botol, futsal memakai sepatu bot, dan lomba kain besilang.
Seluruh jenis perlombaan tersebut merupakan lomba-lomba tradisional yang dikemas dan telah dimodifikasi mengikuti perkembangan zaman. Peserta terdiri dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang merupakan warga desa setempat.
Selain dalam rangka memeriahkan libur Lebaran, kegiatan tersebut dilaksanakan guna melestarikan tradisi dan lomba-lomba tradisional yang saat ini mulai terlupakan oleh permainan-permainan modern.
“Saat ini perkembangan zaman sudah sangat pesat, salah satunya perkembangan di dunia permainan anak-anak, dengan adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak kembali akrab dengan permainan-permainan tradisional yang sempat jaya di masanya,” kata Pirdana Atrio Putra.
Sementara itu, masyarakat di desa itu sangat antusias mengikuti dan menyaksikan berbagai macam perlombaan yang dimainkan. “Kita berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan, karena setiap hari raya, terutama hari raya Idul Fitri, momen ini merupakan salah satu momen yang di tunggu-tunggu,” kata Nia, warga Desa Bajubang Laut.
Salah satu perlombaan yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat yakni lomba panjat pinang. Peserta lomba anjat pinang tersebut merupakan anak sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Selain di desa itu, perlombaan-perlombaan tradisional tersebut juga dilaksanakan di desa-desa lainnya di Kabupaten Batanghari, seperti di Desa Malapari, Napal Sisik dan Desa Pelayangan.
Baca juga: Pengunjung antusias berinteraksi dengan gajah di TWA Seblat
Baca juga: Isi libur Lebaran, berkuda jadi ajang favorit warga
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019