"Kita mengharapkan ada deeskalasi perang dagang, jadi diturunkan tensinya," kata Enggar saat ditemui di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Jepang, Minggu.
Enggar mengatakan upaya ini dilakukan agar pertumbuhan perdagangan global tidak makin menurun seperti yang diproyeksikan oleh Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
WTO memproyeksikan perdagangan global pada 2019 hanya tumbuh sebesar 2,6 persen, atau menurun dibandingkan periode 2017 sebesar 4,0 persen dan 2018 sebesar 3,6 persen.
"Bisa jadi apabila kondisinya seperti ini, mereka kembali melakukan penyesuaian proyeksi pada semester dua 2019," kata Enggar.
Untuk itu, upaya menurunkan tensi perang dagang yang makin memanas antara AS dan China ini harus dilakukan agar seluruh dunia tidak mengalami kelesuan perdagangan.
"Indonesia sudah menyampaikan mengenai penyamaan persepsi, tapi kita juga harus berselancar dari dua kepentingan," kata Enggar.
Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital berlangsung selama 8-9 Juni 2019 dan membahas perkembangan ekonomi terkini.
Beberapa diantaranya adalah pertukaran data ekonomi digital, penurunan tensi perang dagang, pengurangan subsidi untuk perdagangan yang lebih adil, reformasi peran WTO dan pentingnya kerja sama multilateral.
Baca juga: Menkeu AS: Progres utama perdagangan China-AS saat KTT Trump-Xi
Baca juga: Putin dukung China, kritik AS terkait sengketa Huawei
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019