Jakarta (ANTARA) - Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) menyerukan kepada komunitas internasional dan pemerintah Indonesia agar secara bersama-sama dapat mengurangi kegiatan eksploitasi laut dan menjaga laut sesuai daya dukung dan kapasitasnya.
Ketua Umum Iskindo, Muh Zulficar Mochtar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan, seruan ini dimaksudkan mengingat saat ini terdapat kecenderungan upaya pemanfaatan laut secara masif untuk kepentingan industri pembangunan.
Untuk itu, ujar Zulficar, dunia internasional mesti konsisten mengimplementasikan target dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama indikator 14 terkait perlindungan laut.
"Banyak komitmen dan kesepatan internasional yang sudah dicapai terkait pengelolaan kelautan yang pelaksanaannya sedikit terlambat," kata Zulficar.
Menurut dia, hal itu salah satunya adalah praktik IUU Fishing dan destructive fishing yang masih marak terjadi pada beberapa perairan internasional termasuk di laut Indonesia.
Saat ini, lanjutnya, ada sekitar 4,5 juta kapal ikan yg beroperasi diseluruh dunia, namun pengelolaan perikanan di berbagai belahan dunia dinilai masih terkendala di pencatatan hasil tangkapan.
"Dari sekitar 120 juta ton tangkapan ikan setiap tahun, diperkirakan sekitar 30 juta ton ikan ilegal dan tidak dilaporkan hilang setiap tahun" kata Zulficar dan menambahkan bahwa kebanyakan ikan tersebut berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia.
Selain itu, ujar dia, tantangan lainnya yang sangat perlu untuk dihadapi adalah masalah pencemaran sampah plastik di laut.
Ia menegaskan bahwa Indonesia perlu bekerja lebih keras untuk mengurangi sampah plastik di laut agar stigma bahwa Indonesia adalah penghasil sampah platik kedua terbesar di dunia dapat segera dihilangkan.
Walaupun pemeringkatan tersebut masih mengandung perdebatan, lanjutnya, tapi pemerintah sebaiknya perlu secara aktif meregulasi, mengkampanyekan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di laut.
"Termasuk mengajak industri untuk mengurangi penggunaan bahan plastik dalam setiap produk yang dihasilkan," kata Zulficar.
Baca juga: Susi ajak jaga laut dari berbagai eksploitasi
Baca juga: Menteri Susi: Cegah eksploitasi asing, kembalikan marwah maritim
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019