Sukabumi (ANTARA News) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Didin Hafidudin, mengungkapkan potensi perolehan zakat secara nasional bisa mencapai Rp19,3 triliun, namun pihaknya menargetkan perolehan zakat sebesar Rp20 triliun pada lima tahun ke depan atau tahun 2013. "Meskipun pada tahun 2007 lalu baru mencapai Rp1 triliun, namun dengan mengoptimalkan sebanyak 700.000 lebih masjid, bahkan mencapai satu juta masjid pada tahun 2008 ini dengan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) target perolehan zakat optimistis tercapai," katanya seusai pencanangan Gerakan Nasional Memakmurkan Masjid dengan UPZ sebagai ujung tombak pembangunan masyarakat di Alun-Alun Masjid Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Sabtu. Acara itu dihadiri oleh Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, Bupati Sukabumi Sukmawijaya, dan Asisten III Bidang Kesejahteraan Sosial Setda Jabar Subarna. Menurut dia, saat ini perolehan zakat masih sangat kecil dibandingkan potensi peraihan zakat yang ada, padahal potensi perolehan zakat secara nasional bisa mencapai Rp19,3 triliun. "Kami menargetkan pada tahun 2008 ini peroleh zakat bisa mencapai Rp1,3 triliun. Diharapkan tahun-tahun yang akan datang terus bertambah, sehingga bisa mencapai Rp20 triliun," jelasnya. Ia menyebutkan, masih rendahnya perolehan zakat tersebut dipengaruhi masih belum optimalnya keberadaan masjid di Indonesia, padahal masjid memiliki dua peran, yakni sebagai tempat beribadah dan silaturrahim serta pengumpulan zakat. Menurutnya, diperlukan empat langkah untuk dapat menaikkan perolehan zakat, yakni sosialisasi kepada masyarakat bahwa pembayaran pajak seperti yang dipraktekkan di zaman Khulafaur Rosyidin dikelola oleh petugas amil tidak diberikan langsung kepada mustahik. Kedua, penguatan kelembagaan terkait petugas amil zakat yang lebih amanah dan kredibel dalam mengelola zakat. Ketiga, pendayagunaan sumberdaya yang ada dan keempat sinergi antara semua komponen baik masyarakat, pemerintah maupun pihak lainnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif Baznas, Emmy Hamidiyah menyebutkan ditunjuknya Kabupaten Sukabumi sebagai daerah pertama yang menjadi `pilot project` Gerakan Nasional memakmurkan masjid dengan UPZ sebagai ujung tombak karena memperhatikan visi misi Kabupaten Sukabumi. "Kabupaten Sukabumi juga memperhatikan program pengembangan dan praktek pelaksanaan syariat Islam sejak tahun 2002 lalu dan komitmen Bupati untuk pengembangan zakat," ujarnya. Di tempat yang sama, Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, menuturkan, peroleh zakat di Kabupaten Sukabumi mencapai Rp200 juta/bulannya, padahal potensi zakat di Kabupaten Sukabumi cukup besar. "Jika saja semua PNS membayar zakat tiap bulannya, maka peroleh zakat di Kabupaten Sukabumi bisa lebih besar," katanya seraya mengimbau bagi masyarakat menengah ke atas untuk membayar zakat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008