Malang (ANTARA News) - Arema Malang, Jawa Timur, menyatakan mundur dari kompetisi Liga XIII, jika tim berjuluk "Singo Edan" itu bersama supporter fanatiknya, Aremania, dan Alexander Pulalo dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, tanpa mempertimbangkan rasa keadilan. Manajer Arema, Satria Budi Wibawa, Sabtu petang, menegaskan sudah tidak ada gunanya lagi mengikuti kompetisi karena Komdis berbuat sewenang-wenang dan sudah terlibat langsung merusak iklim kompetisi yang tidak jelas, serta hanya mengedepankan ketidakadilan semata. "Arema mundur dari kompetisi sebagai bentuk solidaritas dengan Aremania yang telah bersama-sama berjuang selama bertahun-tahun. Kami berharap, ketua umum PSSI Nurdin Halid dengan bijaksana bisa menyelamatkan Arema dan Aremanianya sebagai aset sepakbola nasional, bukan sebagai `musuh` dan diperlakukan tidak adil," katanya di Malang. Selain itu, katanya, Arema juga berharap kepada ketua Badan Liga Indonesia (BLI) juga turut menyelamatkan Arema dan Aremania dari sanksi "ngawur" dari Komdis, serta membebaskan persepakbolaan nasional dari kepentingan-kepentingan sempit yang justru merusak iklim sepakbola nasional. "Jangan sampai PSSI serta BLI rusak, hanya karena keputusan Komdis yang sepihak tanpa mempertimbangkan rasa keadilan," kata mantan wartawan itu menegaskan. Ia mengemukakan, pihaknya bersama Aremania maupun pihak terkait terus melakukan upaya, agar sanksi yang dijatuhkan Komdis pada Arema, Aremania dan Alexander Pulalo dipertimbangkan kembali lebih adil dan proporsional, bukan hanya melihat dari sudut kepentingan pihak-pihak tertentu yang menginginkan Arema gagal menembus babak berikutnya. "Kalau BLI dan PSSI tidak mampu bertindak dan hukuman terhadap Arema, Aremania dan Alex tak berubah, maka dengan berat hati, Arema menyatakan mundur dari kompetisi Liga XIII. Meski saat ini Arema sudah menjalani pertandingan babak 8 besar," katanya menegaskan. Akibat kericuhan pada pertandingan perdana babak 8 besar yang digelar di Stadion Brawijaya-Kediri, tim Arema didenda sebesar Rp25 juta, Aremania dicekal tidak boleh mendampingi tim kebanggaannya selama tiga tahun di wilayah Indonesia. Selain itu, kapten tim "Singo Edan", Alexander Pulalo juga dijatuhi hukuman skorsing selama dua kali pertandingan dan denda Rp25 juta. Sementara Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) pertandingan yakni BLI dan Panpel Kediri dijatuhi hukuman denda sebesar Rp50 juta, karena dianggap tidak mampu menyelenggarakan pertandingan dengan tertib, aman dan nyaman. Komdis juga mengembalikan perangkat pertandingan, yakni wasit dan asisten wasit pertandingan Arema vs Persiwa kepada Badan Perwasitan Seluruh Indonesia (BWSI).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008