Sydney (ANTARA) - Pemerintah Australia telah menyita tiga properti milik seorang warga China setelah investigasi bersama dengan China terkait kasus pencucian uang, kata kepolisian pada Sabtu.
Satu real estate Melbourne dimiliki seorang warga negara China yang berusia 32 tahun dan menggunakan nama samaran, dan merelokasi ke Karibia, kata Kepolisian Federal Australia (AFP) dalam sebuah pernyataan di lamannya.
Satu apartemen dua-kamar tidur, satu rumah lima kamar tidur dan satu properti yang dijadikan supermarket secara keseluruhan bernilai 4,2 juta dolar Australia (2,94 juta dolar AS) dan akan dijual.
Kementerian Keamanan Publik China meminta bantuan Australia tahun 2016 untuk mengidentifikasi dua warga China yang Beijing katakan mereka menipu para investor.
Pihak kepolisian mengatakan kedua orang itu mencuci uang dengan mendirikan perusahaan-perusahaan untuk membeli real estat, perhiasan dan kendaraan di Australia.
Aset-aset properti tersebut dibekukan pada November, dan Mahkamah Agung Victoria memerintahkan penyitaan ketiga properti tersebut pada Jumat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia menjadi incaran investor properti Indonesia
Baca juga: Australia dilaporkan mata-matai Kedubes & warga China
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019