Solo (ANTARA) - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memprediksikan puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada Minggu (9/6).
"Puncak arus balik melalui ruas tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi jatuh pada 9 Juni 2019 atau H+4 Lebaran," kata Ketua Satgas Pelayanan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2019 PT JSN Ribut Hermawan di Solo, Sabtu.
Ia memprediksi pada puncak arus balik tersebut sebanyak 41.764 kendaraan akan melewati ruas tol Solo-Ngawi. Ia mengatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol yang sama pada arus mudik lalu.
"Sebagai perbandingan pada puncak arus mudik, yaitu per 1 Juni 2019 sebanyak 39.896 kendaraan yang melintas," katanya.
Sebelumnya, dari pantauan di lapangan arus balik mulai terasa di ruas tol Trans Jawa khususnya Solo-Sragen pada H+1 Lebaran 2019 atau Jumat (7/6).
Pantauan di Sragen, Jumat, kemacetan mulai terjadi sekitar 200 meter sebelum Gardu Tol Sragen. Meski demikian, kemacetan cukup terkendali karena transaksi di gardu untuk setiap kendaraan yang masuk relatif cepat, yaitu 3-5 detik/kendaraan.
Relatif cepatnya proses transaksi tersebut karena petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memudahkan proses transaksi dengan cara jemput bola di setiap kendaraan yang antre.
Terlihat petugas meminjam kartu e-tol pengemudi kendaraan di antrean kedua untuk kemudian membantu proses "tapping" atau tempel kartu di gardu sehingga saat pengendara sampai di gerbang tol bisa langsung mengambil kartunya.
Mengularnya kendaraan arah masuk juga terlihat di Gerbang Tol Colomadu hingga mencapai sekitar 500 meter. Untuk di gerbang tol ini ada dua gardu tol eksisting dan tiga gardu satelit yang dioperasionalkan.
Sementara itu, kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, tepatnya menuju ke arah pintu tol Boyolali.
Kemacetan terjadi di titik tersebut karena jalan tidak cukup lebar dan hanya berkapasitas satu lajur. Kemacetan yang didominasi oleh kendaraan berkode polisi B tersebut cukup panjang, yaitu sekitar satu kilometer.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019