Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sumbar AKBP Ariyus Triono di Padang, Sabtu mengatakan pada hingga hari ketiga usai Lebaran ini terjadi sebanyak 75 kejadian dibandingkan pada 2018 sebanyak 78 kejadian atau lebih sedikit dari tahun lalu.
Ia mengatakan dari 75 kejadian yang terjadi tahun ini menyebabkan 17 orang meninggal dunia di jalan raya. Menurut dia untuk korban meninggal dunia hingga saat ini terjadi peningkatan karena pada 2018 yang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan raya sebanyak 12 orang.
“Jumlah korban meninggal dunia bertambah lima orang atau terjadi kenaikan sebesar 41,7 persen dibanding tahun lalu,” kata dia.
Sementara untuk korban yang mengalami luka berat sebanyak 12 orang, jumlah ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sekitar 15 orang.
Penurunan juga terjadi pada korban yang mengalami luka ringan yakni sebesar 101 orang pada tahun ini. Jumlah ini lebih sedikit dari tahun lalu sekitar 129 orang atau terjadi penurunan sebesar 21,7 persen.
Kemudian untuk kerugian materil, pihaknya mencatat hingga hari ketiga usai Lebaran ada sebesar Rp195.950.000 dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp186.700.000 atau naik sebesar 4,5 persen.
“Kita terus berupaya mengajak pengendara untuk mematuhi aturan lalu lintas dan fokus dalam berkendara, jika lelah sebaiknya beristirahat di pos yang telah disediakan,” katanya.
Ia mengatakan, ada sebanyak 67 pos pengamanan, 34 pos pelayanan dan empat pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan pemudik.
“Fokus pengamanan di Kabupaten Dharmasraya yang menjadi pintu masuk ke Sumatera Barat dan selain itu jalur Kota Padang menuju Bukittinggi dan Bukittinggi Pekanbaru yang menjadi titik rawan macet,” katanya.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres di seluruh kota dan kabupaten mengerahkan sebanyak 400 personel lalu lintas yang bertugas melancarkan arus lalu lintas.
“Kita siapkan personel baik di pos pengamanan dan titik rawan kemacetan agar pemudik dapat melalui jalur di Sumbar dengan aman dan lancar,” katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019