Untuk menikmati wisata susur sungai, warga bisa menyewa kelotok atau perahu motor dengan biaya Rp120.000 dengan durasi sekitar satu jam. Satu buah kelotok bisa mengangkut belasan orang sehingga cukup untuk rombongan keluarga yang ingin berwisata susu
Sampit (ANTARA) -
Wisata susur Sungai Mentaya menjadi salah satu pilihan bagi warga yang berlibur di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Lebaran tahun ini, karena sangat menarik dan menyenangkan.
"Ternyata menyenangkan. Ini suasana baru, terlebih bagi orang dari luar daerah yang jarang menikmati suasana di sungai," kata Feldy, wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur di Sampit, Sabtu (8/6).
Feldy dan adiknya bernama Vivi, berlebaran di Sampit untuk bersilaturahmi dengan keluarganya. Dia diajak menikmati wisata susur Sungai Mentaya dengan menyewa sebuah kelotok.
Untuk menikmati wisata susur sungai, warga bisa menyewa kelotok atau perahu motor dengan biaya Rp120.000 dengan durasi sekitar satu jam. Satu buah kelotok bisa mengangkut belasan orang sehingga cukup untuk rombongan keluarga yang ingin berwisata susur sungai.
Jika ingin berwisata susur sungai dengan rombongan lebih banyak anggotanya, wisatawan bisa menyewa kapal wisata milik pemerintah daerah. Kapal dengan ornamen khas Suku Dayak itu dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur.
Kapal wisata menyediakan layanan makanan dan hiburan. Kapal wisata sering digunakan oleh rombongan perusahaan maupun kantor yang ingin menggelar pertemuan santai sambil menikmati wisata susur sungai.
Biasanya wisata susur sungai dimulai dari Dermaga Habaring Hurung samping Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit. Wisatawan kemudian dibawa menyusuri pinggir sungai kawasan Kecamatan Baamang, menyeberang ke Kecamatan Seranau, kemudian menyeberang lagi menyusuri perairan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan kembali ke titik pemberangkatan.
Beberapa objek menarik akan dilewati yaitu objek wisata ikon Jelawat, Pelabuhan Sampit, landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit, Pusat Perbelanjaan Mentaya serta pemandangan rutinitas masyarakat yang sedang beraktivitas di pinggir sungai seperti mandi, mencuci dan memancing.
Jika beruntung, wisatawan akan menikmati pemandangan pesawat terbang rendah melintas di atas sungai saat lepas landas dari landasan pacu. Pemandangan unik itu lantaran ujung landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit hanya berjarak sekitar 30 meter dari pinggir sungai.
Ramainya lalu lintas kapal tradisional dan kapal laut pengangkut barang serta penumpang, juga menjadi pemandangan unik tersendiri. Jika berwisata susur sungai pada sore hari, wisatawan juga akan menikmati indahnya kilauan cahaya matahari terbenam yang menerpa riak ombak di sungai.
Tidak hanya wisatawan yang menjadi senang menikmati wisata susur sungai, warga di sepanjang bantaran sungai pun ikut menunjukkan rasa senang mereka dengan melambaikan tangan seraya tersenyum ramah kepada wisatawan yang sedang melintas menggunakan kelotok.
"Ini wisata yang menarik dan sangat potensial untuk dikembangkan. Ini harus terus didukung oleh pemerintah daerah agar makin menarik dan makin banyak wisatawan yang datang sehingga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat," kata Memet, wisatawan lainnya.
Sementara itu, meski armada yang digunakan adalah kapal tradisional, namun faktor keselamatan tetap menjadi perhatian. Setiap kelotok dilengkapi perlengkapan keselamatan seperti pelampung, jaket keselamatan dan lainnya sebagai antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019