Banjarmasin (ANTARA News) - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk dalam 11 provinsi di Indonesia yang memiliki potensi rawan terjadi bencana alam. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam surat peringatan yang dikirimkan oleh badan koordinasi nasional (Bakornas) penanganan bencana pusat ke badan satuan koordinasi penanganan bencana (Satkorlak-PB) Kalsel, pada 15 Januari 2008. Dalam surat yang ditandatangani oleh kepala Bakornas-PB, Syamsul Ma`arif disebutkan, Kalsel merupakan satu-satunya provinsi di Kalimantan yang masuk daerah rawan bencana di samping 10 provinsi lainnya. Ke-10 provinsi lain yang harus waspada bencana adalah Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekretaris Satkorlak-PB Kalsel, Fakhrudin, mengungkapkan bahwa dalam surat peringatan itu disebutkan, bahwa sebagai akibat adanya aliran udara dingin di wilayah Indonesia yang tinggi dan adanya daerah tekanan di Australia Timur dan Barat. Akibat tekanan udara dingin tersebut, akan membentuk daerah konvergensi atau pertumbuhan awan yang memanjang dari Lampung hingga Nusa Tenggara Barat dan memberi peluang hujan dan angin kencang. Berdasarkan peringatan tersebut, tambah Fakhrudin, diharapkan seluruh instansi terkait mempersiapkan seluruh persiapan pertolongan bencana yang dimiliki untuk memberikan bantuan bagi warga yang sewakUt-waktu mungkin terjadi. Selain itu, setiap instansi baik itu swasta maupun pemerintah, untuk mengecek seluruh peralatan seperti tower, menara radio maupun TV untuk lebih diperkuat, agar tidak roboh saat terjadi angin kencang. Khusus warga, diharapkan juga lebih memperkuat atap rumah, sehingga tidak terbang saat terjadi angin kencang yang diprediksi terjadi pada beberapa hari ke depan. Baliho, tambahnya, juga harus menambah tiang, dari satu tiang menjadi tiga tiang, untuk memperkuat daya tahan, pada saat terjadi hujan lebat maupun angin kencang. Sejak pertengahan Januari 2008 angin kencang hampir setiap hari melanda Kalsel, sebanyak 15 rumah rusak, baliho, pohon dan yang lainnya banyak yang ambruk. Selain itu, peralatan masak pedangang makanan kaki lima juga banyak yang terbang, menara TV di Kabupaten Tabalong juga ambruk diterjang angin puting beliung disertai hujan lebat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008