"Hari ini, permintaan cukup ramai. Wisatawan yang langganan sudah pesan, sebelum ke sini. Tapi lebih ramai pada Lebaran kedua, Kamis (6/6). Biasanya Sabtu dan Minggu sangat ramai," kata Pemilik Warung Makanan Jogosegoro Rujimantoro di Gunung Kidul, Sabtu,
Ia mengatakan wisatawan banyak menggemari menu ubur-ubur, kepiting dan ikan bakar. Selain itu, tempe daun yang dimasak dengan resep keluarga.
"Wisatawan paling suka menu ubur-ubur yang dimasak dengan asam pedas. Satu porsi satu kilogram, kami bandrol Rp140 ribu," katanya.
Menu yang disajikan di Warung Jogosegoro berbagai macam hidangan, kepiting atau rajungan satu kilogram dibandrol Rp150 ribu, rica-rica gurita Rp150 ribu per kg, ikan kakap Rp140 ribu per kg, ikan tuna Rp110 ribu per kg.
"Kami tidak menaikkan harga makanan pada libur lebaran. Kami menaikkan harga sesuai ketersediaan ikan. Saat ikan langka, pasti kami naikkan. Kalau stok ada, meski libur nasional, harga tidak kami naikkan," katanya.
Rujimantoro menyadari kunjungan wisatawan menjadi mata pencaharian bagi pelaku wisata, khususnya pelaku wisata Pantai Ngandong. Sehingga, tidak ada pedagang yang menaikkan harga di atas kewajaran.
"Kalau ada pedagang yang menaikkan harga di atas kewajaran, kami berikan sanksi sosial. Pariwisata adalah hidup kami, jadi kami berusaha melayani sebaik-baiknya. Kalau masih ada kekurangan, kami mohon masukan," katanya.
Salah satu wisatawan dari Turi, Sleman, Kusuma Dewi mengatakan menu makanannya enak semua, baik menu ikan laut dan lainnya. Yang spesial itu, tempe goreng, oseng-oseng daun pepaya dan sambel terasinya.
"Enak tenan. Harganya cukup terjangkau, dan harga sudah tertera dalam daftar menu. Jadi, menu yang kita pesan bisa disesuaikan dengan kantong," katanya.*
Baca juga: Lalu lintas menuju objek wisata pantai di Gunung Kidul ramai lancar
Baca juga: Jalur pantai di Gunung Kidul dipadati kendaraan wisatawan
Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019