Kandahar, Afganistan (ANTARA News) - Pejuang Taliban menggantung seorang di tiang listrik di Afganistan selatan sesudah menuduhnya menjadi mata-mata bagi tentara Amerika Serikat (AS) dan Pemerintah Afganistan, kata kepala daerah setempat, Jumat. Seorang mengaku panglima Taliban memastikan penghukuman di daerah Musa Qala itu, yang tentara Afgan dan asing rebut dari pejuang pada Desember sesudah 10 bulan dikuasai pejuang. Kepala daerah Musa Qala Haji Abdul Salaam kepada kantor berita Prancis (AFP) menyatakan, yang digantung itu adalah penduduk biasa. "Dia tidak punya urusan dengan pemerintah atau siapa pun. Taliban menggantungnya dengan tuduhan memata-matai," kata Salaam, mantan anggota Taliban, yang bergabung dengan pemerintah. Pejuang Taliban menggantung, mengayau dan membunuh sejumlah orang, yang mereka tuduh menjadi mata-mata tentara asing dan pemerintah Afgan, termasuk wanita dan anak-anak. Pejuang garis keras itu digulingkan dari pemerintahan pada ahir 2001 dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat, yang mengusir Taliban ke persembunyian di gunung dan daerah suku setengah mandiri di Pakistan. Pejuang pendukung Taliban pada ahir September mengayau dua orang di wilayah bergolak suku Pakistan di perbatasan Afganistan atas tuduhan menjadi mata-mata Amerika Serikat di Afganistan, kata pejabat intelijen. Mayat terpotong pengungsi Afgan dan warga suku Pakistan itu ditemukan terbuang di jalan dekat Miranshah, kota utama wilayah Waziristan Utara. Catatan tulisan tangan tergeletak di dekat mayat keduanya, menyatakan mereka dihukum mati, karena menjadi mata-mata Amerika Serikat. "Yang menjadi mata-mata Amerika Serikat akan bernasib sama," kata salah satu catatan tersebut. Pejuang di Waziristan Utara dan Selatan menewaskan belasan orang tersangka pendukung pemerintah Pakistan atau mata-mata tentara Amerika Serikat, yang bertempur di negara tetangganya, Afganistan. Pejuang pembela Taliban di daerah sabuk suku bermasalah Pakistan ahir Juni mengayau seorang warga Afgan, yang diduga mata-mata pasukan pimpinan Amerika Serikat di Afganistan. Kepala dan badan laki-laki itu dimasukkan dalam karung dan dibuang di tepi jalan dekat Khar, kota utama di daerah tanpa hukum kabupaten Bajaur, Pakistan baratlaut, kata petugas keamanan Mahmoor Khan kepada AFP. "Kami juga menemukan catatan pada jasad itu, yang menyatakan `Siapa Pun mata-mata Amerika Serikat akan mendapat nasib sama`," katanya. Yang berwenang menyebut orang itu bernama Sarwar Khan (45 tahun), pedagang ternak asal propinsi Kunar, Afganistan timur, yang tinggal bersama keluarganya di Bajaur. Mayatnya sudah diserahkan kepada keluarga, kata mereka. Gerilyawan menembak mati seorang pria berusia 30 tahun, yang diduga melakukan kegiatan mata-mata untuk Amerika Serikat, di kabupaten adat terpencil di Pakistan dekat perbatasan Afganistan, kata pejabat awal Juni. Mayat Rahim Khan, yang dilubangi peluru, ditemukan malam hari di dekat desa Alikhel, 12 kilometer barat Miranshah, kota penting di Waziristan Utara. "Satu catatan pada mayat itu mengatakan Rahim melakukan kegiatan mata-mata untuk pasukan Amerika Serikat di perlintasan perbatasan dan telah menemui nasibnya," kata pejabat keamanan di Miranshah, tempat pasukan Pakistan memerangi pejuang Taliban dan Alqaida, yang berlindung di daerah tersebut. Gerakan Taliban di Afganistan menggunakan seorang anak laki-laki berumur 12 tahun untuk menghukum mati pria, yang dituduh membantu pasukan Amerika Serikat. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008