Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam keras gerakan tentara Israel di Gaza sejak 16 Januari, yang mengakibatkan sedikit-dikitnya 24 warga Palestina tewas. "Gerakan tentara berulang kali di wilayah Palestina itu sangat tidak membantu penciptaan suasana tenang melalui kerangka kesepakatan Annapolis," kata Jurubicara Departemen Luar Negeri Kristiarto Soeryo Legowo di Jakarta, Jumat. Indonesia, tambah dia, sangat menyesalkan tindakan Israel itu dan mengharapkan semua pihak menahan diri, sehingga upaya dialog, yang saat ini secara berkala dilakukan kedua pihak, berjalan dengan baik. "Selama ini, Indonesia selalu konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan penuh Palestina untuk hidup secara damai dan berdampingan dengan Israel. Indonesia meyakini, melalui dialog dan negosiasi, perdamaian dapat dicapai," katanya. Menurut Kristiarto, Konferensi Annapolis akhir tahun lalu, dialog dan perdamaian Timur Tengah, yang menyeluruh, tidak hanya mengenai masalah Israel-Palestina, tapi juga dataran tinggi Golan dan Libanon Selatan, dapat kembali dihidupkan. Konferensi Annapolis melahirkan langkah nyata dan komitmen bersama untuk memperoleh penyelesaian menyeluruh atas sengketa di Timur Tengah. Langkah tersebut berupa pernyataan bersama pemimpin pihak bertikai untuk menetapkan sasaran berupa perjanjian perdamaian, yang mencakup seluruh masalah utama pertikaian kedua pihak selambat-lambatnya diselesaikan akhir 2008. Indonesia sedang menyiapkan penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika untuk meningkatkan kapasitas Palestina, yang direncanakan dilangsungkan pada pertengahan pertama 2008. Salah satu bentuk dukungan Indonesia adalah ikut pada Konperensi Donor untuk Palestina di Paris, Desember 2007, dan telah menyampaikan komitmen bantuan satu juta dolar Amerika Serikat (sekitar sembilan miliar rupiah). Sementara itu, pada Jumat, Israel menutup lintas perbatasannya ke Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, dan melarang pasokan barang untuk kemanusiaan masuk ke wilayah itu. Badan Kerja dan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), yang memberikan bantuan pangan kepada pengungsi Palestina di Gaza, menyatakan tak diizinkan membawa truk bermuatan pasokan kemanusiaan itu. "Gaza saat ini secara menyeluruh tertutup. Ini hanya akan menambah parah keadaan, yang sudah mengerikan," kata jurubicara UNRWA Christopher Gunness.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008