Hal itu dilansir laman resmi CAS pada Jumat yang mengumumkan terdaftarnya gugatan Chelsea tersebut.
"Gugatan ditujukan kepada putusan Komisi Banding FIFA pada 11 April 2019 yang menyatakan CFC dinyatakan bersalah atas pelanggaran terhadap Aturan FIFA tentang Status dan Transfer Pemain dan dilarang mendaftarkan pemain baru, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk dua musim beruntun," demikian pernyataan CAS.
Sejauh ini belum ada tenggat waktu berapa lama gugatan Chelsea akan diputuskan oleh CAS.
Chelsea dijatuhi hukuman larangan transfer karena mendatangkan pemain berusia di bawah 18 tahun dari luar negeri. Selain sanksi itu Chelsea juga diharuskan membayar denda senilai 460 ribu poundsterling, demikian juga federasi sepak bola Inggris yang terkena denda 390 ribu poundsterling.
Chelsea sempat mengajukan banding ke FIFA, namun pada Mei putusan menolak banding tersebut.
Kondisi tersebut membuat Chelsea sah-sah saja mendatangkan pemain baru, namun tidak bisa mendaftarkannya untuk bermain hingga Juni 2020.
Tim asal London itu bisa saja meminta penangguhan sanksi larangan transfer hingga putusan gugatan dikeluarkan, demi mencari celah agar tetap bisa mendatangkan dan mendaftarkan pemain di jendela transfer musim panas.
Hal itu membuka peluang bagi Chelsea untuk mencari pengganti tambahan Eden Hazard yang akan hijrah ke Real Madrid, setelah mereka resmi mendapatkan Christian Pulisic sejak musim dingin lalu.
Namun, belum ada kejelasan apakah Chelsea bakal menempuh langkah tersebut.
Larangan transfer tentu akan menyulitkan langkah Chelsea menghadapi musim depan, termasuk mencari pengganti pelatih kepala Maurizio Sarri yang sudah mengungkapkan keinginannya untuk pergi.
Baca juga: Lima kalimat inspiratif dari Eden Hazard
Baca juga: Maurizio Sarri ingin tinggalkan Chelsea musim panas ini
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019