Jakarta (ANTARA News) - Untuk merealisasikan rencana akuisisi internal, PT Bakrie & Brothers (BNBR) akan melakukan right issue untuk menarik dana publik dari pasar modal sebesar Rp40,1 triliun. Dengan right issue ini, BNBR mencatat rekornya sebagai perusahaan publik yang melakukan right issue terbesar di Indonesia. "Aksi korporasi ini akan menjadikan BNBR sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata Dirut BNBR, Bobby Gafur Umar, di Jakarta, Jumat. Sebagaimana diketahui BNBR akan right issue dengan rasio 119 saham baru untuk setiap 20 pemegang saham lama dengan harga Rp500 per saham. Dana dari hasil penerbitan right issue ini untuk mengakuisisi tiga perusahaanya yang masih terafiliasi dengan Grup Bakrie. Ketiga perusahaan yang akan diakuisisi ini antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). "Kami akan mengakuisisi 35 persen saham BUMI, 40 persen saham ELTY dan 40 persen saham ENRG,"kata Bobby. Namun sebelum melakukan rigth issue, perseroan akan melakukan reverse stock terlebih dahulu dengan mengurangi saham beredar dengan rasio 1:2. Sehingga saham yang beredar saat ini sekitar 26.970.278.400 menjadi 13.485.139.200. "Kami akan memintakan persetujuan reverse stock pada 21 Februari 2008 dan untuk persetujuan right issue pada pada 17 Maret 2008 dalam RUPS," ujarnya. Sementara Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah mengkaji rencana right issue BNBR tersebut. Bapepam akan mengkaji kelayakan dan daya serap pasar. Pasalnya right issue ini tergolong sangat besa, sedangkan aset BNBR hanya Rp 9,56 triliun. Dari data Bursa Efek Indonesia per Juni 2007 tercatat aset BNBR hanya Rp9,56 triliun, total utang Rp3,9 triliun dan total ekuitas Rp4,57 triliun. Sedangkan dari sisi pendapatan BNBR hanya membukan pendapatan Rp2,03 triliun dengan laba bersih hanya Rp88 miliar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008