Banyak konsumen yang merupakan pelanggan lama

Sleman (ANTARA) - Makanan khas objek wisata Kaliurang di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, "Jadah Tempe Mbah Carik", selama liburan Lebaran 2019 banyak diburu wisatawan sehingga produksinya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sehari.

"Pada hari biasa, atau liburan akhir pekan biasanya dalam satu hari kami produksi lima kali, sekali produksi menghabiskan beras ketan sekitar 10 kilogram. Pada Lebaran ini produksi dalam satu hari bisa 10 hingga 12 kali," kata karyawan "Jadah Tempe Mbah Carik" Abdul Fatah saat ditemui di kios di Jalan Kaliurang Km 12,5 Kabupaten Sleman di Sleman, Jumat.

Dia mengatakan selain konsumen yang membeli jadah tempe untuk dikonsumsi di tempat, mayoritas pengunjung membeli dalam jumlah besar untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

"Konsumen selain wisatawan keluarga, juga banyak pengunjung yang merupakan rombongan wisatawan, baik itu lokal maupun domestik. Mereka banyak membeli untuk oleh-oleh," katanya.

Ia mengatakan harga jadah tempe tergantung paket yang diinginkan konsumen, bisa hanya berupa jadah saja dan bisa juga pasangan jadah dan tempe, gembus atau tahu bacem.

"Per paket harga berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp 20 ribu. Biasanya pengunjung membeli dalam jumlah banyak," katanya.

Fatah mengatakan mayoritas konsumen wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Kaliurang, namun ada juga yang memang sengaja membeli jadah tempe untuk oleh-oleh.

"Banyak konsumen yang merupakan pelanggan lama, atau mereka yang sebelumnya memang pernah merasakan jadah tempe Kaliurang. Karena jadah tempe ini merupakan makanan khas yang sudah ada sejak lama, sudah melegenda," katanya.

Ia mengatakan untuk mempertahankan cita rasanya, produksi jadah tempe itu dilakukan secara tradisional, yakni dengan tungku api kayu.

"Satu kali produksi prosesnya cukup lama, bisa sampai dua jam," katanya.

Salah satu pengunjung, Agung (48) yang warga Bekasi, mengatakan bahwa setiap liburan dirinya selalu menyempatkan untuk membeli jadah tempe di tempat itu.

"Saya asli Sleman dan sudah mengenal cita rasa jadah tempe sejak bangku SMA, dulu kalau liburan sering ke Kaliurang dan selalu membeli jadah tempe. Hingga sekarang setiap pulang ke Sleman saya selalu menyempatkan belanja jadah tempe," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019