Malang (ANTARA News) - Aremania, sebutan untuk suporter fanatik Arema Malang, siap menggugat PSSI dan akan mendatangi kantor PSSI di Jakarta jika sanksi larangan untuk mendampingi Arema bertanding, baik di kandang maupun tandang, selama tiga tahun diberlakukan.
Untuk menyiapkan materi gugatan yang akan dilayangkan pada PSSI, sekitar 500 Aremania melakukan koordinasi di stadion Gajayana Malang dengan menghadirkan seluruh korwil Aremania Malang Raya dan Pasuruan, pendiri Arema Lucky Acub Zainal dan Ovan Tobing, serta tiga kepala daerah Malang Raya, Jumat.
"Kami akan mengugat PSSI jika sanksi larangan mendampingi Arema selama tiga tahun diberlakukan. Yang jelas kami meminta kepada seluruh Aremania dimana saja untuk mendukung langkah ini," kata Yuli Sumpil salah satu Aremania saat menghadiri pertemuan itu.
Menurut dia, jika hanya Aremania yang diberi sanksi oleh PSSi itu merupakan tindakan yang tidak adil. Pasalnya kerusuhan yang tejadi di stadion Brawijaya bukan murni oleh suporter, namun dampak dari ketidaktegasan wasit saat pertadingan berlangsung.
"Saya yakin kerusahan yang terjadi pada saat pertandingan adalah disetting oleh oknum yang tidak senang dengan Aremania. Terbukti Aremania bertading di tempat yang selama ini mempunyai hubungan yang tidak harmonis," kata Yuli yang juga sebagai dirigen dari Aremania yang didukung ratusan Aremania.
Kerusuhan itu terjadi saat pertandingan babak delapan besar Liga Indonesia XII di stadion Brawijaya Kediri, Rabu (16/1) antara Arema Malang dan Persiwa Wamena.
Lebih lanjut, Yuli menjelaskan, dengan momen kerusuhan yang terjadi pihaknya berharap borok PSSI yang selama ini terpendam bisa diketahui oleh masyarakat suporter di Indonesia. Sehingga persepakbolaan di Indonesia lebih baik dari saat ini.
Salah satu pendiri Arema Malang Lucky Acub Zainal mengatakan sanksi yang diberikan oleh PSSI pada Arema bukan yang pertama kali. Untuk itu seluruh Aremania bersikap dewasa dalam menyikapi sanksi yang diberikan oleh PSSI.
"Kita punya harga diri, untuk itu kita butuh keadilan," katanya saat memberikan tanggapan terkait dengan rencana sanksi yang akan diterima Aremania.
Menurut dia, pihak PSSI juga harus memberikan sanksi pada wasit yang memimpin pertadingan. Jika diperlukan wasit harus diusut tuntas dihadapan pengadilan. Pihaknya juga berharap seluruh Aremania bertindak bijak serta tidak melakukan main hakin sendiri.
"Jika memang Aremania mau mendatangi kantor PSSI di Jakarta, kami akan mendukung," katanya dengan lantang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008