Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pemberian kredit tanpa agunan di bawah Rp5 juta kepada usaha mikro diperluas dengan melakukan skema baru. "Pemerintah menyiapkan skema one step loan dan two step loan untuk mendorong kredit mikro. Dalam 10 hari ini kita akan menyiapkan skemanya," kata Menko Kesra Aburizal Bakrie usai rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Jumat. Skema pinjaman satu tahap tetap melalui perbankan kepada nasabah mikro, sementara skema pinjaman dua tahap dana dari perbankan akan disalurkan kepada lembaga keuangan mikro sebelum diberikan kepada nasabah. "Yang melalui lembaga keuangan mikro diberikan untuk nasabah-nasabah yang tidak terjangkau perbankan," kata Ical panggilan Aburizal. Perluasan kredit mikro ini, lanjut Ical, diharapkan bisa berjalan dengan cepat karena pemerintah sudah memberikan modal kepada Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Rp1 triliun dan Sarana Pengembangan Usaha (SPU) Rp400 juta yang digunakan untuk menjamin kredit usaha mikro dan kecil. "Presiden memberi petunjuk agar implementasi pemberian kredit di bawah Rp5 juta bisa dilaksanakan dalam waktu singkat, dan bisa dimulai pada Februari," katanya. Sedangkan Juru Bicara Presiden Andi Malarangeng menambahkan bahwa dalam pertemuan itu presiden meminta agar kredit mikro yang diberikan dikenakan bunga serendah-rendahnya. "Skema itu akan disiapkan dalam waktu 10 hari ini," katanya. Sementara itu, Dirut BRI Sofyan Basyir yang turut dalam pertemuan itu mengatakan potensi untuk pemberian kredit mikro ini sangat besar dan bisa mencapai 30 juta orang, sementara selama ini yang bisa dicakup perbankan hanya 9 - 11 persen. "Dengan adanya insentif berupa jaminan dari Askrindo, BRI akan lebih leluasa untuk menambah kredit mikro, yang selama ini kita berikan sekitar Rp30 - Rp40 triliun," katanya. Selain akan memberikan secara langsung kredit mikro kepada nasabah, BRI juga akan menyalurkannya melalui lembaga-lembaga keuangan mikro. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008