"Koordinasi terakhir KM Dobonsolo yang baru mengkonfirmasi keberangkatan, sedangkan KRI Banda Aceh belum ada info," kata dia.
Ia mengatakan pada hari pertama arus balik atau H+2, belum ada satu pun jadwal kedatangan kapal PT Pelni maupun Kapal Ro-Ro.
"Hingga kini kami masih siaga di Pelabuhan Tanjung Priok, karena kedatangan kapal belum ada," ujar dia.
Berdasarkan data keberangkatan saat arus mudik, tercatat tujuh kapal PT Pelni yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok ke berbagai daerah seperti Surabaya, Pontianak, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Semarang, dan Batam.
Khusus kapal KM Dobonsolo dan KRI Banda Aceh mengangkut para penumpang mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan RI.
Sementara itu, untuk kapal Ro-Ro tercatat 19 armada yang berangkat dengan kapasitas maksimal 17.228 penumpang selama arus mudik Idul Fitri 1440 Hijriah.
Sebelumnya Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Wim Hutajulo Kasielala mengatakan jumlah penumpang pada arus balik Lebaran 2019 diperkirakan meningkat sekitar 30 persen dibandingkan arus balik Lebaran tahun lalu.
"Awalnya perkiraan kami hanya akan naik sekitar 10 persen saja, namun akan terjadi kenaikan sampai 30 persen," kata dia.
Kenaikan jumlah penumpang transportasi laut tersebut dipicu harga tiket pesawat pada mudik Lebaran tahun ini yang dirasa calon penumpang sangat mahal.
Selain itu, Wim memperkirakan puncak arus balik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan terjadi pada Sabtu, 8 Juni 2019 hingga Senin, 10 Juni 2019.
Baca juga: Pemudik di Tanjung Priok lebih dari 40 ribu sampai dengan H-2
Baca juga: Tiket pesawat mahal, pemudik beralih ke kapal
Baca juga: Program mudik gratis jadi serbuan pemudik
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019