Jakarta (ANTARA) - Sebutir durian terjual seharga 1,5 juta baht (Rp681 juta) dalam sebuah lelang di Thailand.
Dilansir Reuters, durian berjenis kanyao --salah satu yang termahal di dunia-- menarik banyak penawaran dari para pencinta buah dalam acara di Nonthaburi, Thailand, baru-baru ini.
Penyelenggara memetik durian itu sehari sebelumnya dari kebun terdekat di mana harga termurah durian adalah 20.000 baht (Rp9 juta).
Namun durian mahal --yang dipilih karena bentuk, berat dan kematangannya sempurna-- itu berhasil mengalahkan rekor tahun lalu, durian 800.000 baht (Rp362 juta) di festival King of Durian 2019.
Acara yang menghadirkan parade model memamerkan durian di atas bantal merah dan emas itu berisi sembilan jenis durian, termasuk di antaranya Monthong, Kanyao dan Kop Med Tao yang harganya mencapai 300.000 baht (Rp135 juta).
Maliwan Han Chai Tai, pemilih kebun Pa Toi Lung Mu yang menanam durian termahal itu mengatakan, "Saya tahu ini durian yang sangat istimewa tapi saya terpukau dengan nilai jualnya. Saya tadinya berpikir akan terjual seharga 1 juta baht, jadi rasanya senang karena harganya lebih dari itu."
"Saya harap pembeli bisa menikmati durian itu. Jenis itu memang paling enak sedunia dan kami akan terus menanamnya."
Durian kanyao itu dibeli oleh pengusaha lokal kaya raya.
Total pelelangan senilai 4,5 juta baht akan diberikan kepada petani, sebagian disumbangkan pada yayasan lokal untuk membeli peralatan medis rumah sakit.
Durian kanyao dianggap terbaik karena rasanya yang manis serta tekstur yang lembut.
Durian jenis itu sempat tidak ada selama beberapa waktu akibat banjir besar beberapa tahun lalu, namun perkebunan itu adalah satu-satunya tempat yang kembali menanamnya.
Sebutir durian di Thailand biasanya dijual seharga 500 baht (Rp226.000) atau lebih tergantung dari beratnya, tapi di perkebunan itu harganya dimulai dari 20.000 baht per butir.
Baca juga: Kue talam durian Pekanbaru masuk nominasi makanan terpopuler
Baca juga: Inspirasi menu Ramadhan, durian tart ala Ella Koerniati
Baca juga: 7 manfaat durian untuk kesehatan
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019