"Jadi dari Dinkes (Dinas Kesehatan) juga ada tim surveilans yang akan memantau adanya potensi-potensi terjadinya KLB (kejadian luar biasa)," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Bantul Agus Triwidiyantoro di Bantul, Jumat.
Menurut dia, tim surveilans yang terdiri dari petugas medis Dinkes dan juga pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tersebut akan melakukan kunjungan ke masyarakat-masyarakat jika ada laporan terkait masalah kesehatan.
"Jadi ketika ada informasi adanya gejala keracunan makanan tentu tim surveilans dari Dinkes bersama puskesmas akan terjun ke masyarakat," katanya.
Agus mengatakan, beberapa penyakit yang berpotensi terjadinya KLB yang perlu diwaspadai seperti demam berdarah dengue (DBD), kemudian malaria mengingat masalah kesehatan itu bisa mengidap warga luar daerah.
"Meski daerah kita bebas malaria, namun ada pendatang yang kena malaria dan sebagainya juga leptospirosis, dan kemarin penyakit seperti antraks kita perlu ada kewaspadaan juga walaupun di Bantul belum ada kasusnya," katanya.
"Jadi itu nanti akan ada tim surveilans yang turun ke lapangan ketika ada informasi penyakit yang berpotensi terjadinya KLB dan melakukan upaya pencegahan," katanya.
Selain siaga adanya penyakit potensi KLB, Dinkes Bantul juga mengimbau masyarakat mewaspadai gangguan kesehatan akibat makanan yang dikonsumsi selama merayakan Lebaran, mengingat banyak tersaji beragam makanan dengan karbohidrat tinggi.
"Masa-masa Lebaran kadang masyarakat ketika mengkonsumsi makanan karena mereka sering silaturahmi ke satu tempat ke tempat lain, bahkan dalam sehari bisa beberapa tempat sehingga dari sisi makanannya kurang diperhatikan," katanya.
"Jadi mungkin ada penderita diabetes misalnya yang biasanya kontrol rutin tidak ada masalah, tetapi ketika Lebaran kadar gula menjadi naik, dan mungkin nanti habis Lebaran bisa masuk rumah sakit, ini yang sering terjadi kasus kasus keracunan makanan," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019