Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono meyakinkan bahwa penghematan anggaran 2008 tidak akan mengganggu fungsi stimulus fiskal (pendorong pertumbuhan ekonomi) yang sudah ditetapkan dalam APBN. "Saya tidak melihat bahwa itu (penghematan) akan menganggu stimulus fiskal APBN 2008 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Boediono di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pemerintah justru terus berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan stimulus fiskal APBN 2008. "Pemerintah di 2008 memang berupaya mempertahankan tingkat stimulus fiskal, bisa macam-macam nanti bentuknya," tegasnya. Dalam mengantisipasi meroketnya harga minyak dunia, pemerintah melaksanakan 9 langkah pengamanan defisit dan pertumbuhan ekonomi 2008. Dua langkah itu antara lain penghematan dan penyerapan alamiah belanja kementerian lembaga (K/L), dan penajaman prioritas belanja K/L. Penghematan penyerapan alamiah belanja barang dan modal akan mencapai sekitar Rp11,7 triliun, yang terdiri atas belanja barang sebesar Rp6,9 triliun dan belanja modal Rp4,8 triliun. Sementara penajaman prioritas belanja K/L memberikan potensi penghematan belanja sebesar Rp10,4 triliun, tanpa mengganggu alokasi belanja modal untuk infrastruktur dan pengentasan kemiskinan. "Saya kira itu kan langkah kontunjensi, tujuan kita di 2008 ini memang tetap mempertahankan tingkat stimulus fiskal yang meningkat," kata Boediono. Sementara itu mengenai privatisasi BUMN pada 2008, Boediono mengatakan, tim ekonomi kabinet akan mengadakan pertemuan lagi awal pekan depan untuk membahasnya. "Sudah banyak yang kita bahas, tetapi finalnya nanti kita akan bahas lagi pekan depan. Angkanya dan BUMN mana saja, saya tidak hafal," tambahnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008