Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyatakan bahwa pemerintah tidak pernah lepas tangan dalam masalah kenaikan harga sembilan kebutuhan pokok (Sembako) di masyarakat. "Pemerintah tidak pernah berlepas tangan sama sekali. Apapun yang bisa dilakukan pemerintah, akan dilakukan untuk menjaga stabilitas harga," kata Boediono, di Gedung Utama Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat. Menurut dia, pemerintah pun dapat memahami adanya usulan agar Bulog difungsikan lagi untuk melakukan fungsi stabilisasi harga kebutuhan pokok di luar beras. "Usulan itu oke, tapi pemikiran-pemikiran seperti itu harus dikaji dulu dengan baik. Itu memang satu satu opsi," katanya. Menurut dia, untuk benar-benar merealisasikan hal itu harus ada persiapan matang baik dari sisi kemampuan institusi maupun kemampuan pendanaannya. "Kan dulu Bulog itu pendanaannya tidak ada batasnya, tapi kondisi sekarang kan sudah beda," katanya. Sebelumnya sejumlah kalangan menilai kebijakan pemerintah selama ini diwarnai dengan kebijakan lepas tangan pemerintah. Dalam kebijakan harga, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Dalam kondisi seperti itu, maka kalangan pengusahalah yang mendapat keuntungan, sementara masyarakat bawah harus menerima ketetapan harga yang terbentuk melalui mekanisme pasar. Mengenai upaya mendorong peningkatan daya beli masyarakat, Boediono mengemukakan pemerintah mengupayakan adanya stabilitas harga. "Mudah-mudahan benar bahwa Februari nanti sudah masuk masa panen. Itu saya kira akan meningkatkan daya beli masyarakat, dan harga bisa distabilkan," katanya. Di luar beras, menurut Boediono, pemerintah berusaha memperbaiki dan membangun infrastruktur, sehingga berbagai komoditas yang saat ini sedang naik harganya, dapat terdistribusi dengan baik. "Kita lanjutkan pembangunan infrastruktur, misalnya jalan, listrik, dan lainnya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008