Masih ada puluhan kapal ilegal yang putusannya sudah "inkracht" oleh pengadilan dan rencananya juga akan ditenggelamkan pada tahun ini, katanya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meski telah mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di tingkat mancanegara, mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang belum selesai untuk membenahi sektor perikanan.

"Banyak yang belum selesai," kata Susi Pudjiastuti kepada wartawan dalam acara "open house" di kediaman resmi Menteri Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis malam.

Menurut Susi, salah satu yang belum selesai adalah terkait dengan permasalahan "illegal fishing" atau penangkapan ikan secara ilegal.

Selain itu, ujar dia, hal lainnya adalah masih banyak kegiatan aktivitas perekonomian domestik yang dilaporkan sebagaimana mestinya.

Menteri juga mengemukakan, masih ada puluhan kapal ilegal yang putusannya sudah "inkracht" oleh pengadilan dan rencananya juga akan ditenggelamkan pada tahun ini.

"PR-PR (pekerjaan rumah sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan) masih banyak," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim menginginkan agar pemerintah perlu lebih menyambungkan aspek hulu dan hilir dari pangan sektor kelautan dan perikanan dalam rangka menjaga stok ikan pada bulan puasa hingga lebaran mendatang.

"Pastinya bukan dengan impor (untuk menjaga stok), tapi menyambungkan usaha perikanan dari hulu ke hilir," kata Abdul Halim.

Menurut dia, jangan semua permasalahan stok pangan diserahkan kepada swasta apalagi asing, khususnya di sektor pengolahan dan pemasaran ikan nasional.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019