Jakarta (ANTARA News) - Tim Dokter Kepresidenan mengatakan secara umum kondisi mantan Presiden Soeharto pada Jumat pagi atau hari kelimabelas perawatannya di Rumah Sakit Umum Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, lebih buruk dibandingkan dengan Kamis malam (17/1) dan paru-parunya masih "terendam" air. "Kesimpulannya, secara umum pagi ini (Jumat, 18/1) memburuk dibanding tadi malam, tetapi lebih baik dibanding kemarin pagi (Kamis pagi, 17/1)," kata Ketua Tim Kepresidenan, dr Mardjo Soebiandono, saat jumpa pers di RSPP Jakarta, Jumat. Jumpa pers dihadiri pula mantan Mensesneg Moerdiono. "Kita juga didampingi Pak Moediono mewakili keluarga. Jadi apa yang kita paparkan, keluarga mengetahui," kata Mardjo. Tim Dokter Kepresidenan juga melihat bahwa paru-paru Soeharto masih terendam air. "Paru-parunya terendam air, kadang banyak, kadang sedikit. Hal ini karena gangguan pada jantung," kata dr Hadiyanto Sementara itu, infeksi yang cukup berat yang mengakibatkan terjadinya perubahan sistemis, misalnya detak jantung menjadi cepat, napas menjadi cepat, ada organ rusak, masalah pasokan oksigen, asam laktat meninggi dan bekuan darah pada darah tepi, mulai berkurang. "Hal ini pada permulaan memang ada pada Pak Harto (panggilan Soeharto), namun sudah mulai banyak berkurang. Kriteria itu mulai menyempit mendekati infeksi biasa," kata Hadiyanto. Pihak rumah sakit mengimbau kepada para wartawan yang meliput kondisi Soeharto untuk bekerja sama terkait dengan pelayanan rumah sakit tersebut. "Pada rekan-rekan wartawan kita minta kerja sama supaya tidak mengganggu alur pasien," kata Pejabat sementara Direktur Utama RSPP, dr Djoko Sanjoto SpB. Ia juga meminta para wartawan tidak merokok di rumah sakit sesuai dengan ketentuan pemda. Selain itu, juga meminta parkir mobil dan kendaraan bermotor ditata dengan baik. Pada Jumat pagi, puluhan wartawan cetak dan elektronik, dari dalam negeri dan luar negeri, masih bersiaga meliput kondisi Pak Harto. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008