Havana (ANTARA News) - Sembuh dari sakit, Presiden Kuba, Fidel Castro, mengatakan bahwa dirinya masih belum bisa berbicara di depan publik, namun melakukan apa yang dapat ia kerjakan, seperti menengahi suatu masalah dan menulis. "Saya belum cukup kuat untuk berbicara secara langsung dengan masyarakat. Saya baru lakukan apa yang saya dapat kerjakan, yaitu menulis," demikian pernyataan tertulis Castro dalam satu artikel dalam kolom khususunya, "Reflections", tertanggal Senin dan dipublikasikan Rabu pekan ini. "Saya baru saja cukup waktu untuk menulis, kini saya lebih banyak waktu membaca dan menengahi apa yang saya lihat," tulis Castro. Castro -- yang menulis "Reflections", suatu kolom yang dimulai pada Maret 2007 -- kembali menyatakan penolakannya terhadap biofuel yang dibela oleh Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, khususnya ethanol yang berdasarkan pada gula tebu. Castro juga menulis bahwa kunjungan Presiden AS George W Bush Timur Tengah mempertunjukkan suatu ancaman "bagi dunia dengan suatu perang nuklir." "Seluruh dunia mengetahui bahwa ia (Bush) ingin berperang melawan Iran," Castro menulis. Castro melakukan pembicaraan dengan Presiden Lula pada Selasa selama dua setengah jam dalam kunjungan sehari ke Kuba. Dua buah foto memperlihatkan pertemuan Castro dan Lula yang dipublikasikan oleh media massa setempat. Foto lainnya, Castro terlihat seperti memotret Lula dengan sebuah kamera. Castro, 81 tahun, memberi kuasa sementara kepada Menteri Pertahanan Raul Castro pada akhir Juli 2006 akibat pendarahan usus. Casto "dalam keadaan sangat sehat, dengan suatu ketenangan, seperti momen terbaiknya," kata Lula seusai pertemuan itu. "Pemimpin Kuba itu akan segera kembali memegang peranan politiknya di negara pulau itu, dalam sejarah dan dunia yang mengglobal saat ini," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008